IHPB
Ilustrasi Industri Semen (Foto Kominfo)

Pada Desember 2024, IHPB Umum Nasional Sebesar 1,98 persen (y-on-y)

(Beritadaerah-Nasional) Pada Desember 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional tahun ke tahun (y-on-y) sebesar 1,98 persen terhadap IHPB Desember 2023. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Sektor Industri yaitu sebesar 2,12 persen.

Kenaikan ini mencerminkan peningkatan harga barang yang diperdagangkan secara besar-besaran di pasar domestik. Kenaikan terbesar terjadi pada sektor industri, dengan IHPB sektor ini naik 2,12 persen. Hal ini menunjukkan lonjakan harga bahan baku dan produk industri. Peningkatan harga dapat disebabkan oleh tingginya biaya produksi, permintaan yang meningkat, atau gangguan pasokan. Kenaikan IHPB ini berpotensi memengaruhi tingkat inflasi secara umum. Sektor lain seperti pertanian dan perdagangan mungkin juga berkontribusi pada kenaikan, meskipun dengan persentase lebih rendah. Dampaknya, biaya produksi dapat meningkat, yang dapat diteruskan ke konsumen dalam bentuk kenaikan harga barang. Ini bisa mempengaruhi daya beli masyarakat jika pendapatan tidak mengikuti laju inflasi. Secara keseluruhan, kenaikan IHPB menandakan adanya tekanan harga dalam perekonomian yang perlu diawasi dengan seksama.

Baca Juga : Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Turun

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tahun ke tahun (y-on-y) pada Desember 2024 antara lain: kelapa sawit, minyak goreng, rokok kretek dengan filter, kopi, dan kakao.

Pada Desember 2024, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga tahun ke tahun (y-on-y), antara lain kelapa sawit, minyak goreng, rokok kretek dengan filter, kopi, dan kakao. Kenaikan harga kelapa sawit dan minyak goreng dipengaruhi oleh fluktuasi harga global dan kebijakan ekspor-impor. Rokok kretek dengan filter mengalami kenaikan akibat kenaikan tarif cukai dan biaya produksi. Kenaikan harga kopi dan kakao kemungkinan disebabkan oleh gangguan pasokan atau meningkatnya permintaan global. Fluktuasi harga-harga ini memengaruhi daya beli masyarakat, khususnya bagi kelompok yang mengkonsumsi barang-barang tersebut dalam jumlah besar. Kenaikan harga komoditas ini dapat memperburuk tekanan inflasi domestik. Pemerintah perlu mengawasi perkembangan harga ini untuk memastikan kestabilan ekonomi. Di sisi lain, kenaikan harga komoditas dapat menguntungkan para produsen atau eksportir barang tersebut. Kenaikan harga juga dapat mempengaruhi kebijakan fiskal dan moneter pemerintah. Secara keseluruhan, kenaikan harga beberapa komoditas ini perlu diwaspadai untuk menjaga stabilitas harga di pasar domestik.

Perubahan IHPB bulan ke bulan (m-to-m) Desember 2024 sebesar 0,39 persen dan perubahan IHPB tahun kalender (y-to-d) Desember 2024 sebesar 1,98 persen.

  • Perubahan IHPB Bulan ke Bulan (m-to-m) Desember 2024 sebesar 0,39 persen: Ini menunjukkan bahwa harga produsen barang pada Desember 2024 meningkat sebesar 0,39 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (November 2024). Perubahan ini mencerminkan tren inflasi atau deflasi dalam sektor produksi barang.
  • Perubahan IHPB Tahun Kalender (y-to-d) Desember 2024 sebesar 1,98 persen: Ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, dari Januari hingga Desember 2024, harga produsen barang telah meningkat sebesar 1,98 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (2023).

Secara umum, angka-angka ini memberikan gambaran tentang bagaimana harga di tingkat produsen berfluktuasi, yang bisa mempengaruhi inflasi di tingkat konsumen ke depannya, karena perubahan harga produsen seringkali akan diteruskan ke konsumen.

IHPB

Perubahan IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi tahun ke tahun (y-on-y) Desember 2024 sebesar 0,72 persen terhadap Desember 2023, antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas semen, pasir, batu fondasi bangunan, aspal, dan lantai.

Baca juga : Penjualan Semen Indonesia Meningkat karena Terlibat dalam Berbagai Proyek Strategis Nasional

Kenaikan ini dipengaruhi oleh beberapa komoditas penting. Salah satunya adalah semen, yang merupakan bahan utama dalam konstruksi. Selain itu, harga pasir juga mengalami kenaikan, yang berimbas pada biaya pembangunan. Kenaikan harga batu fondasi bangunan turut mempengaruhi keseluruhan biaya material. Aspal, yang digunakan untuk infrastruktur jalan, juga mengalami peningkatan harga. Begitu pula dengan harga lantai, yang mencakup berbagai material seperti keramik dan granit. Faktor-faktor ini menyebabkan biaya pembangunan meningkat. Peningkatan harga bahan bangunan ini bisa disebabkan oleh tingginya permintaan atau biaya produksi yang naik. Selain itu, distribusi bahan baku yang terganggu juga dapat mempengaruhi harga. Kebijakan pemerintah terkait komoditas bahan bangunan juga berperan dalam fluktuasi harga. Kenaikan harga ini tentu berdampak pada sektor konstruksi secara keseluruhan. Proyek-proyek konstruksi dapat menghadapi peningkatan biaya. Hal ini juga bisa mempengaruhi harga properti di pasar. Secara keseluruhan, kenaikan harga bahan bangunan ini mencerminkan kondisi pasar yang cenderung lebih mahal pada akhir tahun 2024.