Sungai Batanghari
Sumber: Beritadaerah/Fadjar

Pesona Sungai Batanghari Nan Megah dan Tenang

(Beritadaerah-Kolom) Saat saya memandang Sungai Batanghari Jambi, saya menyaksikan hamparan air yang mengalir tenang di bawah langit biru. Bukan hanya saya yang menikmati pemandangan ini, tetapi juga masyarakat Jambi yang datang ke sini setiap hari. Anak-anak bermain di tepian sungai, ayah dan ibu menikmati waktu bersama keluarga, sementara anak muda berbincang sambil menikmati suasana. Di sepanjang sungai, restoran dan kafe mulai ramai dikunjungi, termasuk yang berada di sebuah mal dengan pemandangan langsung ke Sungai Batanghari yang megah. Dari tempat ini, pengunjung bisa menikmati makanan khas Jambi sambil mengagumi panorama sungai yang membentang luas.

Sungai Batanghari adalah yang terpanjang di Pulau Sumatra, membentang sekitar 800 kilometer dari hulu di Sumatra Barat hingga muaranya di Selat Berhala. Selat Berhala sendiri berada di perairan antara Pulau Sumatra dan Kepulauan Bangka Belitung, menghubungkan Laut Natuna dengan perairan Selat Malaka. Laut Natuna merupakan bagian dari Laut Cina Selatan, yang memiliki peran penting sebagai jalur perdagangan internasional. Oleh karena itu, Sungai Batanghari memiliki koneksi historis dengan perdagangan maritim yang telah berlangsung sejak zaman kerajaan kuno, seperti Sriwijaya. Lebar Sungai Batanghari bervariasi antara 300 hingga 500 meter, tetapi ada bagian tertentu yang lebih lebar dan menyerupai danau kecil di beberapa titik.

Sungai Batanghari bukan sekadar jalur air, tetapi juga saksi bisu perjalanan sejarah. Sejak abad ke-7, sungai ini telah menjadi jalur perdagangan utama bagi kerajaan-kerajaan seperti Sriwijaya dan Melayu. Di sepanjang alirannya, terdapat berbagai situs purbakala yang menunjukkan jejak kejayaan masa lalu, termasuk Kompleks Candi Muaro Jambi, yang merupakan kompleks candi Hindu-Buddha terbesar di Asia Tenggara. Selain candi-candi yang masih berdiri kokoh, terdapat berbagai peninggalan kuno seperti prasasti dan artefak yang memperlihatkan bagaimana kehidupan masyarakat Jambi di masa lalu.

Saya merasa kagum dengan bagaimana sungai ini menjadi pusat kehidupan bagi masyarakat sekitarnya. Sepanjang sungai, ada berbagai destinasi menarik yang dapat dikunjungi, di antaranya Kompleks Candi Muaro Jambi yang merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Melayu yang sangat megah. Di sini, wisatawan bisa menjelajahi candi dengan berjalan kaki atau bersepeda, menikmati suasana hening yang penuh sejarah. Kampung Laut adalah perkampungan nelayan terapung di muara Sungai Batanghari yang memperlihatkan kehidupan masyarakat pesisir yang masih tradisional. Jembatan Gentala Arasy menjadi salah satu ikon Kota Jambi yang megah, dengan menara yang menceritakan sejarah Jambi. Pulau Koto Panjang yang terletak di tengah Sungai Batanghari menyajikan pemandangan indah dan nuansa budaya Melayu yang kental. Selain itu, Hutan Mangrove Berbak-Sembilang menjadi habitat langka yang menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna, termasuk harimau sumatra. Taman Tanggo Rajo yang terletak di tepi sungai juga menjadi tempat favorit bagi warga lokal untuk bersantai dan menikmati matahari terbenam.

Sungai ini bukan hanya jalur transportasi, tetapi juga pusat budaya dan tradisi masyarakat Melayu Jambi. Festival dan tradisi yang masih dijaga hingga kini antara lain Festival Arak-Arakan Perahu Hias yang menampilkan perahu berhias warna-warni melintasi sungai, mencerminkan keindahan seni dan budaya lokal. Festival Batanghari Bersyair menghadirkan syair dan pantun khas Melayu yang berisi cerita kehidupan masyarakat sungai. Lomba Pacu Perahu Tradisional juga menjadi daya tarik, di mana perlombaan mendayung perahu panjang menarik banyak peserta, baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, ada juga Festival Mandi Safar, sebuah tradisi unik di mana masyarakat beramai-ramai mandi di sungai untuk membersihkan diri dari hal-hal buruk dan mendatangkan keberkahan.

Sungai ini juga menjadi sumber kekayaan kuliner khas yang menggoda selera. Gulai Ikan Patin menjadi salah satu hidangan utama dengan masakan berkuah santan yang kaya rempah khas. Tempoyak Ikan Baung, ikan sungai yang dimasak dengan fermentasi durian, memberikan cita rasa unik yang khas Jambi. Pindang Ikan Batanghari menyajikan ikan segar dalam kuah asam pedas yang segar. Kue Padamaran, kue tradisional berbahan santan dan pandan, memiliki tekstur lembut dan manis alami yang memanjakan lidah. Tidak lupa, ada juga Lemang, makanan berbahan dasar ketan yang dimasak dalam bambu, sering dinikmati bersama kopi khas Jambi yang memiliki cita rasa kuat dan khas.

Sungai Batanghari Danau Sipin
Sumber : Beritadaerah/Maruli

Setelah menjelajahi Sungai Batanghari, saya beristirahat di Hellosapa, sebuah kafe yang terletak di tepi Danau Sipin, Jambi. Danau ini adalah bagian dari kawasan wisata yang semakin berkembang. Dari tempat ini, saya bisa menikmati kopi sambil menyaksikan perahu-perahu kecil melintas di atas air. Hellosapa menawarkan suasana yang menenangkan dengan konsep minimalis yang berpadu dengan keindahan alam sekitar. Duduk di sini, menyeruput kopi hangat, saya merenungkan bagaimana potensi wisata Jambi semakin berkembang dengan adanya tempat-tempat seperti ini. Dengan latar danau yang tenang dan angin sepoi-sepoi yang berhembus dari arah air, tempat ini menjadi lokasi sempurna untuk menikmati sore. Selain kopi, ada berbagai pilihan makanan ringan khas lokal yang bisa dinikmati di sini, memberikan pengalaman kuliner yang autentik di tengah ketenangan alam.

Melihat potensi besar Sungai Batanghari, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkan wisata di kawasan ini. Peningkatan infrastruktur seperti dermaga wisata, jalur pejalan kaki, dan tempat istirahat di sepanjang sungai dapat memperbaiki kenyamanan wisatawan. Ekowisata berbasis komunitas bisa menjadi solusi di mana masyarakat lokal diberdayakan sebagai pemandu wisata dan pelaku industri kreatif. Pembangunan akomodasi berbasis rumah tradisional dan resor terapung akan menarik lebih banyak wisatawan. Wisata kapal pesiar mini juga bisa dikembangkan, memberikan pengalaman menyusuri Sungai Batanghari dengan kapal mewah untuk menarik wisatawan asing. Selain itu, perlu adanya pengembangan wisata malam di tepi sungai dengan pemandangan lampu-lampu yang menciptakan suasana romantis bagi wisatawan.

Selain infrastruktur, promosi wisata juga perlu ditingkatkan agar Sungai Batanghari lebih dikenal luas. Penggunaan media sosial, pembuatan konten video dokumenter, serta kerja sama dengan agen perjalanan internasional akan membantu meningkatkan jumlah wisatawan. Event tahunan yang melibatkan wisatawan internasional, seperti lomba dayung antarnegara atau festival budaya Melayu, juga dapat menjadi daya tarik tambahan. Dengan strategi pemasaran yang baik, Sungai Batanghari dapat menjadi destinasi unggulan yang bersaing dengan tempat wisata lain di Indonesia.

Bagi wisatawan internasional yang ingin berkunjung, akses ke Sungai Batanghari cukup mudah. Melalui udara, Bandara Sultan Thaha di Jambi melayani penerbangan dari Jakarta, Batam, dan kota-kota besar lainnya. Melalui darat, perjalanan dapat ditempuh dari Palembang sekitar enam jam atau dari Padang sekitar delapan jam. Melalui jalur air, kapal dari pelabuhan kecil di pesisir timur Sumatra dapat mengantarkan wisatawan menuju muara Sungai Batanghari. Untuk mempermudah wisatawan asing, pemerintah daerah dapat mengembangkan layanan transportasi khusus dari bandara menuju lokasi-lokasi wisata utama.

Sungai Batanghari bukan hanya aliran air biasa, tetapi juga bagian dari identitas budaya dan sejarah Jambi. Dengan perpaduan wisata sejarah, alam, budaya, dan kuliner, kawasan ini memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Sumatra. Dengan perencanaan yang tepat, investasi yang mendukung, serta promosi yang gencar, Sungai Batanghari bisa menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Saya berharap suatu hari nanti, wisata di Sungai Batanghari bisa berkembang lebih luas, sehingga lebih banyak orang bisa menikmati pesonanya seperti yang saya alami hari ini.

Sesudah menikmati ketenangan pemandangan Sungai Batanghari, saya berjalan pulang menuju hotel dan tidak lupa mampir ke Sate Padang Eddy untuk mengisi perut saya yang lapar. Ini adalah salah satu masakan favorit di Jambi. Aroma sate yang menggoda bercampur dengan kuah kental yang kaya rempah menjadikan hidangan ini sempurna untuk mengakhiri hari yang penuh pengalaman menakjubkan di tepi sungai yang megah ini.