(Beritadaerah – Ungaran) Bupati Semarang Ngesti Nugraha melepas ekspor estrak vanili kering ke Amerika Serikat, di halaman rumah dinas Bupati Semarang, Ungaran Timur, Jawa Tengah, Selasa (24/10) pagi. Sebagai informasi, jumlah ekstrak vanili yang diekspor sebanyak 12 ton senilai Rp1,2 miliar, yang akan dikirim ke Amerika Serikat. Sebagian di antaranya, akan digunakan untuk campuran minuman ringan terkenal dunia.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya akan terus berkomitmen meningkatkan mutu pertanian di kabupaten ini. Selain memberikan edukasi kepada para petani, juga dijalin kerja sama dengan pihak terkait. Tujuannya, untuk memperluas pemasaran produk pertanian yang bermutu. Selain vanili, beberapa produk yang telah diekspor terdiri aneka jenis sayuran seperti kol, kubis, dan sawi dari daerah Bandungan.
Kabupaten Semarang memiliki potensi komoditas vanili yang sangat besar, oleh karena itu Ketua Asosiasi petani vanili Kabupaten Semarang (Astaniva) Susvijaryanto mengajak seluruh petani vanili, untuk bergabung dan membanjiri pasar vanili dunia.
“Setelah terpuruk karena pandemi Covid-19, para petani anggota Astaniva siap bangkit. Mutu komoditas kita sudah sesuai standar pasar Eropa dan Amerika,” kata Susvijaryanto yang dikutip laman Jatengprov, Selasa (24/10).
Disampaikan, tingkat produksi vanili para anggotanya mencapai delapan ton per tahun. Jumlah itu, berbentuk vanili kering bermutu siap jual. Diakuinya, masih banyak petani vanili yang belum mau bergabung dengan asosiasi. Padahal mutu hasil panen mereka cukup bagus. Alasannya, mereka tidak mau ribet dan hanya bercocok tanam secara tradisional. Untuk itu, pihaknya akan terus mengajak para petani untuk mau bekerja sama. Sebab, tujuan asosiasi untuk memajukan pola pertanian yang dijalankan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka dengan merambah pasar ekspor.
Susvijaryanto mengungkapkan, saat ini tercatat ada 26 petani yang tergabung dalam asosiasi. Mereka tersebar di kecamatan Jambu, Sumowono, Bandungan, Bergas, Bawen, Ambarawa, dan Susukan. Mereka merawat 13.620 pohon vanili produktif.