(Beritadaerah-Komoditi) Tanaman hias ini pernah booming di Indonesia khususnya di kota Jakarta pada tahun 2006 hingga 2008, waktu itu harga tanaman ini bisa mencapai ratusan juta rupiah perpohon. Orang berburu tanaman ini untuk dijadikan koleksi.
Tanaman Gelombang cinta memang terlihat anggun, dewasa sekaligus prestige, seolah jadi simbol kekayaan kalau memiliki tanaman hias ini .
Tanaman Gelombang cinta ini memiliki nama internasional yaitu Anthurium plowmanii atau Wave of Love, merupakan tanaman dari genus Anthurium dari keluarga Keladi atau Araceae.
Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan beberapa tanaman hias yang populer juga seperti Aglaonema, Philodendron, Alokasia dan Keladi hias. Dalam keluarga Aracea, Anthurium merupakan tanaman yang memiliki jumlah jenisnya yang paling banyak sekitar 1.000 jenis.
Secara umum Anthurium dibedakan menjadi dua jenis yaitu Anthurium daun dan Anthurium bunga.
Anthurium daun memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunnya yang istimewa sedangkan Anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hybrid maupun spesies. Biasanya jenis Anthurium bunga banyak dijadikan bunga potong.
Tanaman Gelombang cinta termasuk tanaman evergreen atau tidak mengenal dormansi dalam artinya dapat hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon dan dapat juga secara terrestrial di dalam hutan.
Tanaman hias ini memang memiliki daya tarik pada bentuk daunnya yang indah dan unik juga banyak variasinya. Umumnya daunnya sangat tebal, lebar, kaku, berwarna hijau tua, dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol, serta bentuk tepi daun yang bergelombang merupakan ciri khasnya. Panjang daun tanaman hias ini bisa mencapai 2 meter.
Pada batang Anthurium plowmanii, umumnya dipenuhi oleh akar yang tumbuh yang berfungsi sebagai organ penopang tumbuhnya tanaman.
Bunga Gelombang cinta tumbuh ke atas, berbentuk lonjong meruncing dan berwarna violet keunguan dengan bercak hijau dan ungu.
Saat dewasa, tanaman Gelombang cinta membuat sosoknya nampak kekar namun tetap memancarkan keanggunannya. Tidak heran jika tanaman ini memiliki kesan mewah dan exclusive.
Di masa lalu, Anthurium banyak dipakai menjadi hiasan taman dan istana kerajaan di Jawa. Konon juga dipuja sebagai tanaman para Raja.
Berikut cara merawat tanaman Gelombang Cinta:
• Anthurium sebaiknya ditempatkan di tempat yang semi teduh atau tepatnya yang mendapatkan intensitas cahaya antara 30-40%.
• Penyiraman tanaman ini dianjurkan tidak bisa berlebihan. Penyiraman memegang peran penting untuk menjamin pertumbuhan tanaman hias gelombang cinta yang sehat.
• Pemberian pupuk dasar bagi tanaman ini yaitu NPK. Apabila memakai pupuk ini maka pemupukan cukup dilakukan enam bulan sekali.
• Untuk menjaga supaya daun-daun Anthurium kita selalu kinclong dan sehat, tentu saja kita perlu menjaganya dari kotoran dan debu. Bila dianggap perlu, bisa saja kita melapnya dengan tissue basah atau kain halus yang basah tiap hari.
• Selalu gunakan media tanam dan alat tanaman yang steril. Tujuannya untuk mencegah timbulnya cendawan.
Walau saat ini harganya telah jauh turun, belakangan tanaman hias ini kembali menjadi perbincangan di kalangan penjual tanaman dan pehobi tanaman hias.
Nah, bagaimana apakah Anda juga tertarik dengan tanaman ini untuk menghiasi rumah Anda? Beli saja sekarang sebelum menjadi tren lagi.