Brantas Abipraya Bangun Pelabuhan Jayapura di Papua

(Beritadaerah – Jayapura) Pembangunan sejumlah sarana infrastruktur di Kawasan Timur Indonesia, khususnya Provinsi Papua terus dilaksanakan. Salah satu proyek pembangunan yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) di Papua melalui pembangunan Proyek Pembangunan Restrengthening Dermaga, Apron, dan Container Yard (CY) Pelabuhan Jayapura.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan untuk mendukung peningkatan mobilitas di tanah Papua. Tak hanya itu, pembangunan Pelabuhan Jayapura ini juga untuk mendorong konektivitas di Indonesia Timur, demikian yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas.

“Pembangunan pelabuhan ini merupakan bukti peran aktif Brantas Abipraya, sinergi BUMN dalam merajut konektivitas moda transportasi laut dalam melayani mobilitas petikemas. Adanya pelabuhan ini diharapkan dapat mendorong pemulihan perekonomian Indonesia khususnya di Jayapura setelah diterpa pandemi Covid-19,” ujar Miftakhul yang dikutip laman BUMN, Jumat (19/8).

Proyek pelabuhan yang berlokasi di Jayapura, Papua ini memiliki luas apron sebesar 2.884,53 meter persergi, pembangunan reklamasi seluas 4.263,59 meter persegi dan 188,600 meter persegi untuk bagian Restrenghtening. Selain memaksimalkan kegiatan bongkar muat petikemas di Jayapura, pelabuhan inipun juga akan berfungsi sebagai dermaga untuk kapal barang.

Dikenal sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terunggul dalam pembangunan bendungan, namun kinerja Brantas Abipraya dalam pembangunan pelabuhan atau dermaga sudah tidak perlu diragukan lagi. Beberapa proyek pelabuhan telah dirampungkan oleh BUMN ini, diantaranya Dermaga Tawiri di Ambon, Maluku; Dermaga Panjang, Bandar Lampung; Dermaga Jayapura di Papua; dan yang baru saja diresmikan tahun lalu yaitu Terminal Multipurpose Wae Kelambu, Pelabuhan Labuan Bajo, NTT.

Tentunya dalam penyelesaian deretan proyek-proyek Brantas Abipraya ini dikerjakan dengan mengutamakan kualitas mutu, pelayanan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Implementasi K3 yang telah dilakukan juga dibuktikan dengan berbagai penghargaan, diantaranya adalah Penghargaan Zero Accident dari Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Gubernur Provinsi Jambi atas Proyek Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah di Jambi (Jambi WWTP B1) hingga WSO Indonesia Safety Culture Award 2022 (WISCA) dari World Safety Organization Indonesia untuk kategori Pengimplementasian Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) dengan capaian Gold atau setara dengan level empat.

Ditambahkan oleh Anas, bahwa kesehatan dan keselamatan kerja selalu menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan proyek kami sebagai bentuk komitmen menjalankan K3 di lingkungan kerja, khususnya di proyek. Diharapkan proyek ini dapat cepat tuntas dan manfaatnya dapat segera dinikmati oleh masyarakat Papua dan sekitar.