(Beritadaerah-Jakarta) Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data kunjungan wisatawan mancanegara pada bulan September 2025 di Indonesia mencapai 1,39 juta kunjungan. Jumlah ini turun sebesar 7,33 persen dibandingkan Agustus 2025 month-to-month (m-to-m) tetapi naik 9,04 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (y-on-y). Wisman yang berkunjung ke Indonesiaiau pada September 2025 didominasi oleh wisman yang berasal dari Malaysia (19,53 persen), Australia (11,72 persen), dan Singapura (8,55 persen).
Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sepanjang periode Januari–September 2025 tercatat sebesar 11,43 juta kunjungan. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 10,22 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (c-to-c). Jumlah kunjungan wisman mengalami penurunan dari Januari hingga Maret 2025, dari 1,16 juta kunjungan pada Januari menjadi 1,02 juta kunjungan pada Februari dan semakin turun menjadi 984,77 ribu kunjungan pada Maret. Pada April 2025, kunjungan wisman meningkat menjadi 1,16 juta kunjungan dan terus meningkat hingga Agustus 2025 menjadi 1,51 juta kunjungan. Akan tetapi mengalami penurunan pada September 2025.
Sedangkan jumlah perjalanan wistawan nusantara (wisnus) pada September 2025 mencapai 94,36 juta perjalanan. Jumlah tersebut naik sebesar 0,84 persen bila dibandingkan dengan Agustus2025 (m-to-m). Jika dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y), mengalami kenaikan 13,19 persen. Pada Januari–September 2025, perjalanan wisnus di Indonesia mencapai 901,90 juta perjalanan. Jumlah ini naik 18,99 persen dibandingkan kumulatif periode yang sama pada tahun 2024 (cumulative-to-cumulative/c-to-c).
Jumlah perjalanan wisatawan nasional (wisnas) pada September 2025 mencapai 695,91 ribu perjalanan. Jumlah tersebut naik sebesar 1,60 persen bila dibandingkan dengan Agustus 2025 (m-to-m), dan naik 5,25 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y). Malaysia menjadi negara tujuan utama wisnas yang paling diminati di bulan September 2025 (28,92 persen) diikuti Arab Saudi (18,77 persen), Singapura (13,09 persen), dan Tiongkok (7,78 persen).
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang pada September 2025 mencapai 50,16 persen, mengalami penurunan sebesar 4,52 persen poin (y-on-y) dan turun sebesar 0,35 persen poin (m-to-m). Sementara itu, TPK hotel nonbintang pada September 2025 mencapai 25,38 persen, turun 2,48 persen poin dibandingkan September 2024 (y-on-y) dan turun 0,41 persen poin dibandingkan bulan sebelumnya (m-to-m). Rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang pada September 2025 mencapai 1,65 malam, mengalami peningkatan sebesar 0,02 persen poin dibandingkan September 2024.


