(Beritadaerah-Wisata Nusantara) Keberagaman Suku suku di Indonesia memiliki keunikan tersendiri untuk kita pelajari bersama. Untuk kepulauan Nusa tenggara Timur yang terletak di bagian timur Indonesia saja, ternyata banyak menyimpan budaya dan ciri has yang unik. Berdasarkan informasi suku yang berada di Nusa Tenggara Timur kurang lebih sebanyak 45 suku. Salah satu yang paling menonjol untuk kita simak pada hari ini adalah keunikan motif kain Tenun dari masing masing suku yang ada.
Salah satu Kain tenun yang sangat di kenal seluruh manca Negara adalah kain tenun dari pulau Sumba (NTT). Secara kasat mata kita dapat melihat kain Sumba sebenarnya terbuat dari bahan dasar benang yang sama layaknya kain tenun lainnya, hanya saja proses pewarnaannya untuk membuat kain tenun Sumba sedikit berbeda. Dalam menggunakan penentuan warna, kain tenun Sumba mengunakan bahan pewarna alami dan pengerjaannya juga masih sangat tradisional. Untuk menghasilkan warna yang bagus dan natural pengerajin tenun menggunakan bahan alami seperti akar pohon mengkudu,lumpur khusus,getah kayu,daun nila, daun gewang dan minyak kembiri, selain itu waktu pengerjaan untuk mendapatkan hasil motif yang cantik dari sebuah kain tenun dibutuhkan waktu kurang lebih satu bulan.
Kain Sumba dibuat dengan teknik tenun ikat, yaitu pola pada benang diwarnai terlebih dahulu sebelum ditenun. Proses ini membutuhkan kesabaran, keahlian, dan kreativitas yang tinggi. Motif-motif pada kain Sumba biasanya terinspirasi oleh alam, seperti flora dan fauna, serta simbol budaya seperti kuda, buaya, dan manusia yang mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Sumba.
Salah satu ciri khas kain Sumba adalah penggunaan warna-warna alami. Pewarna dibuat dari tumbuhan lokal, seperti nila untuk warna biru dan kunyit untuk kuning. Proses pewarnaan dan penenunan ini dilakukan secara manual, membuat setiap kain menjadi karya seni unik.
Selain dari pada itu keunikan dan simbul keberagaman suku di Nusa tenggara timur dapat terlihat dengan adanya perbedaan warna dan motif kainnya. Biasanya masyarakat Nusa Tenggara Timur menggunakan kain ini pada saat pesta atau penyambutan tamu terhormat sebagai cendra mata. Nilai dalam sepotong kain tenun Sumba jika di perjual belikan di pasaran manca Negara berkisar seharga Rp 600.000,- (Enam Ratus Ribu Rupiah) sampai dengan seharga 15.000.000,- ( Lima Belas Juta Rupiah )tergantung motif dan tingkat kesulitan dalam pengerjaannya.
Dengan ulasan diatas, saya yakin saat ini para pembaca semakin penasaran dan tidak sabar untuk melihat hasil kain tenun Sumba yang sudah dikenal sampai manca negara. Anda dapat mengunjunginya langsung ke desa Mangili Keb.Sumba Timur dan jika anda berminat untuk mendapatkan cendramata berupa kain tenun Sumba juga dapat membelinya langsung dari pengerajinnya langsung.
Journalist dan Photo: Ferry
Editor: Endah Caratri