Mendikdasmen Bagikan Kiat 3H untuk Siswa SMPN 1 Komodo di Labuan Bajo

(Beritadaerah-Jakarta) Di tengah suasana Ramadan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meluangkan waktu untuk berkunjung ke SMPN 1 Komodo, Labuan Bajo. Lawatan ini bertujuan untuk bersilaturahmi dengan para pendidik dan siswa, sekaligus memberikan dorongan semangat serta wawasan berharga bagi para pelajar.

Mendikdasmen disambut secara adat oleh Kepala Sekolah Matias Dima dan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, sekitar pukul 08.20 WITA. Setelah prosesi penyambutan, beliau mengunjungi ruang-ruang kelas untuk melihat langsung jalannya kegiatan belajar-mengajar.

Salah satu momen menarik terjadi saat Menteri Mu’ti menyaksikan pertunjukan alat musik pianika dari para siswa. Seusai penampilan, para pelajar dengan antusias berbagi cerita tentang pengalaman belajar mereka dan impian yang ingin mereka raih di masa depan.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu’ti menekankan pentingnya pendidikan seni sebagai sarana membangun empati dan memperkaya karakter. “Seni akan mengasah kepekaan hati dan membentuk jiwa yang lebih peduli terhadap sesama,” ujar Mendikdasmen dalam pernyataan resminya, Kamis (13/3/2025).

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Mendikdasmen menyampaikan konsep 3H sebagai panduan bagi para siswa dalam mengembangkan diri:
• Head (Kepala): Menggambarkan pentingnya berpikir kritis dan memperkaya wawasan.
• Hand (Tangan): Melambangkan ketekunan dalam bekerja, belajar, dan berkarya.
• Heart (Hati): Mengajarkan nilai-nilai ketulusan, kepedulian, dan empati terhadap lingkungan sosial.

“Anak-anak harus memiliki pemikiran yang luas, keterampilan yang mumpuni, dan hati yang peduli. Dengan mengasah ketiga aspek ini, kalian akan menjadi individu yang kreatif dan berdaya saing,” pesan Menteri Mu’ti.
Dalam kunjungan tersebut, beliau juga berkesempatan menyaksikan siswa yang tengah mengikuti kelas seni di luar ruangan, di bawah naungan pohon rindang. Sejumlah pelajar memainkan rekorder dengan penuh semangat, membawakan lagu Hymne Guru, menciptakan suasana yang syahdu.

Guru Seni, Ismail, menjelaskan bahwa konsep kelas terbuka ini bertujuan agar siswa lebih nyaman dan dapat belajar tanpa tekanan. “Belajar di luar ruangan membuat anak-anak lebih rileks dan lebih menikmati proses pembelajaran,” katanya.

Kunjungan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan yang menyenangkan, inovatif, dan berbasis karakter adalah kunci dalam membentuk generasi muda yang cerdas dan berempati. Dengan menginternalisasi konsep 3H, para siswa diharapkan tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama dan lingkungannya.

Menteri Mu’ti berharap motivasi yang ia bagikan dapat menjadi inspirasi bagi para siswa untuk terus mengejar impian mereka dengan tekad yang kuat serta semangat kebersamaan.