(Beritadaerah-Jakarta) Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, menyatakan dukungannya terhadap penyelenggaraan **Asia Pacific Tax Forum 2025**, yang menjadi bagian dari perayaan **30 tahun Institute for Development of Economics and Finance (INDEF)**. Ia menekankan bahwa forum ini merupakan kesempatan strategis untuk membahas berbagai tantangan ekonomi global di tengah ketidakpastian geopolitik dan geostrategi yang berkembang.
Dalam pertemuan pada Rabu (12/2), berbagai agenda utama untuk **Asia Pacific Tax Forum 2025** turut dibahas, termasuk dinamika ekonomi global, kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan oleh Amerika Serikat di bawah pemerintahan **Presiden Donald Trump**, serta dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
“Perubahan geopolitik dan geostrategi saat ini, jika dikaitkan dengan kebijakan perpajakan global serta tarif perdagangan, menjadi isu yang sangat relevan. Perlu dicermati bagaimana masing-masing negara merespons kebijakan ini,” ujar Wamenkeu Anggito.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pajak global, perang tarif, dan perdagangan akan tetap menjadi topik utama diskusi dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini disebabkan oleh perubahan lanskap ekonomi dunia, yang kini tidak hanya didominasi oleh Amerika Serikat dan China, tetapi juga negara-negara seperti **Meksiko dan Kanada** yang mulai berperan signifikan dalam perekonomian global.
Sebagai konferensi tahunan yang diinisiasi oleh **INDEF**, **Asia Pacific Tax Forum (APTF)** mempertemukan para pembuat kebijakan dari lebih dari 20 negara, baik dari sektor publik maupun swasta. Forum ini juga melibatkan berbagai organisasi internasional seperti **OECD, World Bank, dan ADB**.
Menjelang penyelenggaraan **Asia Pacific Tax Forum 2025**, berbagai pemangku kepentingan terus merancang topik diskusi yang relevan serta mendorong partisipasi luas dari berbagai kalangan. Diharapkan, APTF dapat menjadi ajang pertukaran gagasan yang konstruktif dan menghasilkan solusi konkret bagi tantangan ekonomi dan perpajakan global.