(Beritadaerah – Jakarta) Pelaku industri dalam bidang energi bersih atau clean energy di AS mengincar potensi investasi di Indonesia, demikian yang dikatakan oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Amerika Serikat (AS), Rosan P Roeslani, usai saat pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) Bank Dunia (WB) di Washington DC, Rabu (12/10).
“Mereka tertarik dengan clean energy seperti geothermal atau panas bumi dan penangkapan karbon atau carbon capture,” kata Dubes Rosan yang dikutip laman Infopublik, Rabu (12/10).
Dubes Rosan mengatakan, investasi dalam energi ramah lingkungan saat ini menjadi incaran karena Asia Tenggara merupakan pasar yang besar, karena memiliki sumber panas bumi maupun potensi carbon capture yang mencapai 40 persen dunia.
Selain itu, ia melanjutkan potensi investasi lainnya dari AS adalah penanaman modal dalam baterai mobil listrik mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.
Dijelaskan oleh Rosan, saat ini pihaknya terus melakukan pemaparan virtual dengan Ford untuk menindaklanjuti apa yang diperlukan, termasuk dengan Tesla dengan Elon Musk dan timnya. Feedback sudah positif, tapi ada beberapa faktor yang minta dinegosiasikan. KBRI akan terus melanjutkan diplomasi ekonomi untuk mengundang investasi masuk ke Indonesia, terutama yang sesuai dengan potensi sumber daya yang dimiliki maupun kondisi alam di Tanah Air.
Selain itu Rosan juga menyampaikan KBRI tawarkan investor secara kompetitif karena negara tetangga juga hampir memiliki kondisi yang sama. Jadi kita punya daya kompetitif di energi, karena secara gradual akan mengurangi enrgi fosil atau fuel energy. Penguatan investasi terus dilakukan pemerintah dengan mengundang investor masuk melalui sejumlah perubahan regulasi serta insentif, mengingat penanaman modal merupakan salah satu mesin pertumbuhan ekonomi di Indonesia.