(Beritadaerah – Jakarta) Salah satu kunci dalam percepatan pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional adalah dengan transformasi digital. Usaha untuk mengakselerasi transformasi digital juga menjadi strategi Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 mencapai angka tertinggi di kawasan ASEAN sebesar USD 70 miliar. Nilai ini diperkirakan akan naik hingga USD 330 miliar di tahun 2030. Dengan demikian, kebutuhan akan talenta digital sebagai pelaku utama dalam menggerakkan ekosistem digital ikut naik sehingga Pemerintah juga berupaya mendorong pengembangan talenta dan infrastruktur digital melalui bermacam kebijakan.
“Pada tahun 2030 diprediksi akan terjadi kekurangan 47 juta talenta digital di kawasan Asia Pasifik dan saat ini Indonesia membutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital setiap tahun. Untuk itu, Pemerintah telah menginisiasi berbagai kebijakan,” dijelaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika menyampaikan keynote speech serta membuka secara resmi kegiatan Indonesia Cloud Day 2022, Kamis (1/09).
Program Kartu Prakerja yang bersifat end-to-end digital adalah salah satu kebijakan yang diinisiasi Pemerintah sebagai program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan berupa bantuan biaya dengan nilai manfaat hingga Rp3,55 juta bagi tiap orang. Kartu Prakerja telah ada di tangan lebih dari 13 juta penerima manfaat dari 514 kabupaten/kota dan memperlihatkan bahwa infrastruktur digital Indonesia telah mampu menjangkau sampai seluruh wilayah.
Selain itu, untuk pembekalan generasi muda dalam menghadapi transformasi dunia kerja di masa yang akan dating, Pemerintah juga sudah menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian inti dari kurikulum pendidikan di seluruh jenjang pendidikan.
Selain itu Pemerintah juga mendorong upaya peningkatan riset dan inovasi digital, khususnya bagi pengembangan bisnis UMKM dan start-up melalui penciptaan ekosistem yang kondusif dan mampu memperkuat kolaborasi antar stakeholders serta peningkatan investasi di bidang riset, pengembangan, serta penerapan teknologi digital yang inovatif.
Selanjutnya, Menko Airlangga ikut menjelaskan bahwa Pemerintah juga berusaha memperluas hubungan dengan membangun berbagai infrastruktur digital mulai dari Jaringan Fiber Optic Palapa Ring, Menara Base Transceiver Station (BTS), Satelit Multifungsi Satria pada pulau-pulau yang relatif kecil, perluasan cakupan 4G dan penerapan 5G, sampai pembangunan Pusat Data Nasional di sejumlah lokasi strategis.
Selain berbagai kebijakan dalam negeri tersebut, Pemerintah juga berperan dalam penetapan akselerasi digitalisasi sebagai salah satu agenda utama Presidensi G20 Indonesia guna mendorong deliverables konkret untuk transformasi digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Literasi digital juga akan menjadi bagian dari target ASEAN dalam bentuk Digital Economy Framework yang diharapkan dapat didorong melalui kepemimpinan Indonesia pada ASEAN tahun 2023 mendatang.
Menko berharap , kegiatan Indonesia Cloud Day 2022 bisa menjadi sarana utama dalam mewujudkan tonggak digital Indonesia dalam memfasilitasi kolaborasi para profesional digital, membangun talenta digital, membuka akses teknologi untuk semua, dan mendorong dampak berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
Yang turut hadir dalam kegiatan ini antara lain : Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi secara daring, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Country Manager AWS Indonesia, Managing Director ASEAN of AWS, irector ASEAN Growth Markets of AWS, dan Chief Technologist APJ of AWS.