(Beritadaerah – Pariwisata) Gorontalo Karnaval Karawo adalah sebuah festival budaya tahunan di Provinsi Gorontalo yang bertujuan mempromosikan kain sulaman khas Gorontalo yang disebut Karawo. Event ini pertama kali diselenggarakan pada 17–18 Desember 2011, dan kini telah menjadi bagian dari kalender pariwisata daerah dan nasional.
Pada setiap event terdapat berbagai rangkaian kegiatan seperti parade busana Karawo, pameran kerajinan Karawo, fun run Karawo, kuliner, serta kegiatan kreatif & budaya lain.
Untuk tahun 2025, Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menargetkan penyelenggaraan Gorontalo Karnaval Karawo 2025 mampu menarik 50 ribu pengunjung. Hal ini disampaikan pada saat membuka dan mengapresiasi penyelenggaraan Gorontalo Karnaval Karawo di Gorontalo, Sabtu (27/9/2025).
“Terima kasih untuk Pak Gubernur, Ibu Wagub, pemerintah Gorontalo, dan seluruh masyarakat Gorontalo yang sudah membuat event ini tetap berjalan di bulan ini. Terima kasih sudah hadir meskipun di tengah-tengah hujan sore hari ini. Tapi kata orang, ketika panas dari pagi kemudian hujan, ini adalah berkah,” kata Wamenpar Ni Luh.
Tahun ini penyelenggaraan Gorontalo Karnaval Karawo, mengusung tema “The Threads of Nusantara’s Heritage” atau Menyatukan Warisan Budaya Nusantara dalam Benang Emas Karawo. Acara ini hadir dengan menampilkan wastra khas Gorontalo, kain sulam Karawo, yang telah dikenal memiliki sejarah lebih dari empat abad.
Selain itu, juga ada side event yakni festival kuliner, lomba dongeng “Karawo dalam Cerita”, dan juga ada Hulonthalo Art & Craft Festival.
“Dengan potensi keunikan kain karawo ini pada tahun depan begitu ada festival karawo, tidak hanya memamerkan hasilnya tapi juga mengajak pengrajinnya tampil di festival ini sehingga orang menjadi tahu bagaimana prosesnya, orang jadi mengenal, jadi lebih cinta lagi, dan bisa membuat orang ingin berulang kali untuk datang ke sini,” kata Wamenpar.
Penyelenggaraan Gorontalo Karnaval Karawo pada 2024 berhasil menjaring kunjungan hingga 31.000 orang dengan transaksi ekonomi hingga Rp325 juta, dan melibatkan 225 pelaku seni, 150 tenaga kerja, dengan melibatkan 30 booth UMKM.
Tahun ini, penyelenggaraan event ini diharapkan bisa mencapai target 50.000 kunjungan, dengan nilai transaksi mencapai Rp1 miliar. Oleh karena itu, ia mendorong agar pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, hingga masyarakat bisa berkolaborasi menyukseskan event tersebut.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menyampaikan Gorontalo Karnaval Karawo menjadi momentum untuk meningkatkan nilai tambah budaya dan ekonomi.
“Sehingga ini diharapkan bisa semakin mendorong kegiatan perekonomian karena acara ini didukung sepenuhnya oleh teman-teman para pengusaha. Prestasi ini harus kita jaga dan tingkatkan, dan kita bersama-sama terus mewujudkan Gorontalo yang lebih maju dan kemajuan itu akan dinikmati oleh seluruh warga masyarakat,” kata Gusnar.


