(Beritadaerah – Sumbawa) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus membangun bendungan di berbagai wilayah, salah satunya yakni pembangunan Bendungan Beringin Sila di Desa Tengah, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pembangunan bendungan ini sebagai wujud pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan nasional,
“Kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air. Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran persnya, Senin (11/7).
Bendungan Beringin Sila merupakan salah satu dari 6 bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun di NTB dan mulai dibangun sejak Januari 2019 dengan biaya sebesar Rp. 1,721 miliar. Di samping Bendungan Beringin Sila, lima bendungan lainnya yakni Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Meninting, Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Tiu Suntuk.
Pembangunan Bendungan Beringin Sila bertujuan untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan irigasi dan air baku khususnya di wilayah Kecamatan Utan dan Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Mataram, Hendra Ahyadi menyampaikan Saat ini progres fisik pembangunannya mencapai 82,20 persen dan ditargetkan rampung pada Desember 2022. Pembangunan dilakukan dalam dua paket. Paket I dilaksanakan oleh PT Abipraya – Mina (KSO), sedangkan Paket II oleh PT Nindya – Lestari (KSO) dan supervisi dilaksanakan oleh PT Indra Karya – Bina – Tuah (KSO).
Konstruksi Bendungan Beringin Sila didesain dengan tinggi 70,5 m, panjang 787,58 m, dan lebar puncak 12 m. Dengan total kapasitas tampungan 27,46 juta m3 dan luas genangan 126 Ha, bendungan ini nantinya akan mampu mengairi lahan seluas 3.500 Ha dan menghasilkan air baku sebesar 76 liter/detik untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa.
Selain itu, kehadiran bendungan ini juga memberikan manfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW, reduksi banjir sebesar 90,37 m3/detik, serta potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan hingga akhir tahun 2024 akan ada total 57 bendungan baru yang selesai dibangun di seluruh Indonesia. Sejak 2015, sudah ada 29 bendungan yang telah diresmikan oleh Jokowi.
Selama semester pertama 2022, sudah ada dua bendungan yang diresmikannya, yaitu Bendungan Randuguting di Blora, Jawa Tengah, dan yang terbaru Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Barat, NTB.