Petani
Padi yang Menguning di Kabupaten Tabanan, Bali (Foto : Dominggus/BD)

Perkembangan Nilai Tukar Petani, Harga Gabah dan Beras

(Beritadaerah-Komoditi) Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

NTP nasional November 2022 sebesar 107,81 atau naik 0,50 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,66 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,15 persen.

Pada November 2022, NTP Provinsi Riau mengalami kenaikan tertinggi (5,64 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Gorontalo mengalami penurunan terbesar (1,66 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.

Pada November 2022 terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,16 persen yang disebabkan oleh kenaikan Indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional November 2022 sebesar 107,25 atau naik 0,46 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Perkembangan Harga Gabah dan Beras di Penggilingan

Dari 1.470 transaksi penjualan gabah di 26 provinsi selama November 2022, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 57,55 persen; gabah kering giling (GKG) 26,87 persen; dan gabah luar kualitas 15,58 persen.

Selama November 2022, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp5.397,00 per kg atau naik 16,06 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.523,00 per kg atau naik 16,21 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada November 2021. Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.785,00 per kg atau naik 14,32 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.900,00 per kg atau naik 14,06 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.021,00 per kg atau naik 13,96 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.120,00 per kg atau naik 14,00 persen.

Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga gabah pada November 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 0,81 persen dan 3,61 persen, sedangkan kualitas GKG turun 1,79 persen. Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada November 2022 dibandingkan bulan lalu untuk kualitas GKP dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 0,87 persen dan 3,41 persen, sedangkan kualitas GKG turun 1,77 persen.

Selama November 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 887 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, dimana diperoleh 1.143 observasi beras di penggilingan.

Pada November 2022, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp10.512,00 per kg, naik sebesar 10,19 persen dibandingkan November 2021, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp10.122,00 per kg atau naik sebesar 11,58 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.542,00 per kg atau naik sebesar 9,54 persen.

Dibandingkan dengan bulan lalu, rata-rata harga beras di penggilingan pada November 2022 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 1,05 persen; 0,78 persen; dan 0,27 persen.