Deburan Ombak Pantai Sorake Nias Selatan Jadi Tempat Selancar Bergensi di Dunia

(Beritadaerah – Nias Selatan) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membuka kejuaran selancar bergengsi di dunia World Surf League Qualifying Series (WSL QS) 5.000 Nias Pro 2022 yang berlangsung pada 22 hingga 28 Juni 2022, di Pantai Sorake, Nias Selatan, Sumatra Utara.

“Hari ini kita bersyukur edisi World Surf League di Nias Pro ini dibuka, dan kita berharap ini adalah kebangkitan dari pariwisata berbasis olahraga,” kata Menparekraf Sandiaga, Rabu (22/6/2022).

Pantai Sorake memang dikenal memiliki ombak terbaik di dunia setelah Hawaii. Dimana ombak Pantai Sorake menggulung ke kanan (right hander) dengan ketinggian mencapai 11 – 12 meter dan punya 11 kali gelombang sebelum pecah, sehingga para peselancar bisa melakukan atraksi dengan berbagai gaya. Tinggi gelombangnya sendiri antara 3 – 5 meter.

Ombak di Pantai Sorake akan mulai meninggi dari tengah lalu mengarah ke kanan hingga menepi ke bibir pantai. Tak ayal ombak di Pantai Sorake menjadi favorit dan paling diincar para peselancar global.

Keistimewaan ombak kanan Pantai Sorake membuat para peselancar dunia merasa tertantang dan ingin menaklukkannya. Antusiasme itu terlihat dari 201 peserta yang mengikuti Nias Pro 2022 dari 15 negara yang ikut serta dalam perhelatan Nias Pro 2022. Diantaranya Jepang, Brazil, Australia, Amerika Serikat, Italia, Korea Selatan, New Zealand, Thailand, Peru, Swedia, Fiji, Afrika Selatan, Portugal, China dan Filipina. Indonesia pun diwakili oleh 14 peselancar yang berasal dari Nias.

Nias Pro 2022 terbagi ke dalam empat kategori, yaitu Men’s Junior Tour diikuti 39 peserta, Women Junior Tour sebanyak 24 peserta, Men’s Qualifying Series 112 peserta, dan Women’s Qualifying Series sebanyak 48.

Menparekraf Sandiaga mengatakan berkat perhelatan Nias Pro 2022, homestay terisi 100 persen dan UMKM pun menggeliat. Dengan begitu, lapangan kerja terbuka seluas-luasnya.

Selain pemerintah daerah dan World Surf League, Kemenparekraf turut berperan dalam penyelenggaraan Nias Pro 2022, terutama dalam hal promosi kegiatan.

“Tidak mungkin kita bisa menyelenggarakan ini tanpa ada bantuan dari masyarakat dan pemerintah setempat termasuk kolaborasi pentahelix, ini semua bantuan dukungan yang kita harapkan sebagai bagian daripada kolaborasi untuk kebangkitan pariwisata kita,” kata Menparekraf.

Kejuaraan selancar ini dilengkapi beberapa kegiatan menarik, seperti bazaar, pameran UMKM, DJ perfomance, skate board exhibition, lomba tari kreasi khas Nias Selatan, lomba menggambar untuk anak-anak yang bertema wisata bahari, dan hiburan rakyat dengan penampilan band lokal.

Di samping kemeriahan Nias Pro, Menparekraf Sandiaga mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat seperti Kementerian Keuangan, KemenPUPR, dan BAPPENAS, untuk mengatasi persoalan aksesibilitas di Kepulauan Nias. Pasalnya aksesibilitas di dalamnya masih kurang baik, beberapa jalan ada yang berlubang dan kontur aspal yang tidak simetris.

“Salah satu kunci kesuksesan pariwisata adalah aksesibilitas, amenitas, dan atraksi. Jadi, aksesibilitas ini kunci utama dan belajar dari sini kami merasakan sendiri tadi jalannya masih perlu ditingkatkan. Ini yang akan kami berikan masukan kepada Menteri Keuangan, MenPUPR, dan BAPPENAS. Karena Nias ini menjadi bagian ekosistem dari pariwisata Sumatra Utara khususnya destinasi super prioritas Danau Toba. Ini yang akan kita kembangkan ke depan, khususnya infrastrukturnya,” kata Menparekraf.

Bupati Nias Selatan Hilarius Duha mengatakan semenjak Nias Pro diselenggarakan dari tahun 2018 hingga kini jumlah peserta yang berpartisipasi kian meningkat. Meskipun pada tahun 2020 dan 2021 tidak digelar karena pandemi COVID-19. Tingginya antusiasme para surfer dunia ini, akan menjadi pendorong kebangkitan ekonomi di Kabupaten Nias Selatan.

“Kabupaten Nias Selatan sendiri selalu berbenah diri untuk memajukan sektor pariwisata Indonesia dan Nias Pro 2022 salah satunya. Semoga Nias Selatan akan menjadi destinasi wisata kebanggaan Indonesia,” katanya.

Turut mendampingi Menparekraf Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua dan pejabat daerah Nias Selatan.