(Beritadaerah-Jakarta) Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan guru melalui sinergi lintas kementerian dan lembaga (K/L). Hal ini diwujudkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) serta serah terima kunci Program Rumah untuk Guru Indonesia, yang diselenggarakan secara serentak di delapan provinsi: Aceh, Medan, Bogor, Bangkalan, Pontianak, Makassar, Kupang, dan Jayapura.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), PT Bank Tabungan Negara (BTN), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), serta Badan Pusat Statistik (BPS). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengapresiasi langkah cepat Kementerian PKP dalam merealisasikan penyediaan rumah bersubsidi bagi guru.
“Ini merupakan pencapaian luar biasa yang memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan tenaga pendidik,” ujar Mu’ti saat menghadiri acara serah terima kunci di Perumahan Pesona Kahuripan 11, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Rabu (26/3/2025).
Lebih lanjut, Mu’ti menegaskan bahwa program ini sejalan dengan Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo Subianto, yang berfokus pada pembangunan sumber daya manusia Indonesia. “Dengan tersedianya hunian yang layak, para guru dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik dan nyaman,” tambahnya.
20.000 Unit Rumah Subsidi Disiapkan untuk Guru
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan 20.000 unit rumah subsidi bagi guru, dengan 250 unit di antaranya telah diserahterimakan secara simbolis. “Kami ingin memastikan para guru memiliki tempat tinggal yang dekat dengan lokasi mengajar mereka, sehingga mereka bisa lebih fokus dalam mendidik generasi penerus bangsa,” ujar Maruarar.
Direktur Utama BTN, Nixon L. P. Napitupulu, menambahkan bahwa banyak guru yang masih belum memiliki hunian yang layak. Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat mendorong kesejahteraan guru serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. “Dengan tempat tinggal yang lebih nyaman dan stabil, para guru dapat lebih berkonsentrasi dalam mendidik siswa,” ungkap Nixon.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Mewujudkan Kesejahteraan Guru
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, juga memberikan apresiasi atas peran BPS dalam menyajikan data yang mendukung kebijakan ini. Ia menekankan bahwa sinergi antara berbagai lembaga harus terus ditingkatkan untuk memastikan pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui Program Rumah untuk Guru Indonesia, pemerintah menunjukkan bahwa kesejahteraan tenaga pendidik menjadi prioritas utama. Dengan tersedianya hunian yang lebih layak, para guru dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih baik, dalam lingkungan yang lebih nyaman dan mendukung.