(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengajak seluruh elemen dalam ekosistem ekonomi digital untuk memperkuat kolaborasi demi mencapai Visi Indonesia Digital (VID) 2045. Program ini menargetkan Indonesia menjadi salah satu dari lima besar negara maju di dunia dalam jangka panjang melalui pertumbuhan ekonomi digital sebagai penggerak utama.
“Langkah lima tahun ke depan akan menjadi penentu utama pencapaian tersebut. Kolaborasi dari semua elemen ekosistem ekonomi digital sangat diperlukan untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam Diskusi Panel Program Semangat Awal Tahun 2025 IDN Times di Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025).
Nezar menegaskan bahwa seluruh program Kemkomdigi telah diselaraskan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam meningkatkan konektivitas nasional. Salah satu prioritasnya adalah pemerataan pembangunan infrastruktur digital, terutama di wilayah-wilayah luar Jawa.
“Saat ini, sekitar 90 persen konektivitas sudah menjangkau seluruh wilayah pemukiman di Indonesia. Kami terus memperkuat infrastruktur digital, khususnya di wilayah Indonesia Timur yang membutuhkan perhatian khusus. Lima tahun ke depan, ini akan menjadi fokus utama kami,” jelasnya.
Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penetrasi internet yang kini mencapai 80 persen dari total populasi Indonesia menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi digital. Berdasarkan nilai barang dagangan bruto (Gross Merchandise Value) pada 2024, sektor ekonomi digital tumbuh hingga US$90 miliar (sekitar Rp1.476 triliun) dan diproyeksikan meningkat hingga US$360 miliar (sekitar Rp5.905 triliun) pada 2030.
“Sepuluh tahun lalu, penetrasi internet hanya sekitar 50-60 persen. Sekarang sudah mencapai 80 persen, yang berarti aktivitas ekonomi digital kita tumbuh sangat pesat,” tambah Nezar.
Talenta Digital sebagai Kunci
Nezar juga menekankan pentingnya mencetak talenta digital sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi digital. Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital pada 2030 untuk memenuhi kebutuhan industri.
“Kolaborasi antara pemerintah, industri, perguruan tinggi, dan komunitas sangat penting. Kami perlu fokus pada teknologi baru (emerging technologies) seperti kecerdasan buatan, internet of things, komputasi awan, blockchain, dan lainnya. Talenta digital tidak hanya membutuhkan literasi digital, tetapi juga keterampilan dan pengetahuan mendalam tentang teknologi ini,” tutupnya.
Kemkomdigi terus mendorong kerja sama strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan ekosistem ekonomi digital yang unggul di kancah global.