Bupati Ipuk menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berkomitmen untuk melakukan pengelolaan sampah secara komprehensif dengan membangun infrastruktur, melakukan edukasi, dan tata kelola yang baik.
Bupati Ipuk menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berkomitmen untuk melakukan pengelolaan sampah secara komprehensif dengan membangun infrastruktur, melakukan edukasi, dan tata kelola yang baik.

Banyuwangi Luncurkan Masterplan Pengelolaan Sampah Terintegrasi

(Beritadaerah – Banyuwangi) Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengumumkan peluncuran masterplan sistem pengelolaan sampah Banyuwangi, sebuah langkah strategis yang diadakan di Jakarta pada Senin (5/2). Masterplan ini disebut sebagai inisiatif pertama di Indonesia yang menggariskan perencanaan pengelolaan sampah secara sistematis dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Kerjasama untuk merumuskan Dokumen Rencana Induk Persampahan (DRIP) ini melibatkan Avfall Norge (asosiasi persampahan Norwegia) dan Indonesian Solid Waste Association (INSWA). DRIP tersebut mencakup rencana pengelolaan sampah Banyuwangi yang terintegrasi dan berkelanjutan selama 20 tahun ke depan.

Penyusunan DRIP ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan InSWA, yang didukung oleh program Clean Ocean through Clean Communities (CLOCC).

Bupati Ipuk menyatakan apresiasi kepada Pemerintah Norwegia dan semua pihak yang terlibat dalam upaya membantu Banyuwangi dalam pengelolaan sampah, termasuk penyusunan Masterplan ini.

Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh CEO Avfall Norge, Runar Bålsrud, dan Chairman INSWA, Guntur Sitorus, serta dihadiri oleh perwakilan dari beberapa kedutaan negara sahabat seperti Norwegia, Denmark, Belanda, Australia, dan Swiss.

Bupati Ipuk menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berkomitmen untuk melakukan pengelolaan sampah secara komprehensif dengan membangun infrastruktur, melakukan edukasi, dan tata kelola yang baik.

“Melalui masterplan ini, kami berharap pada tahun 2046, Banyuwangi dapat mencapai 0% kebocoran sampah di lingkungan dan mencapai tingkat pengolahan dan pemilahan sampah sebesar 60%,” tambah Bupati Ipuk.

CEO Avfall Norge, Runar Bålsrud, menyatakan apresiasi terhadap peran Pemerintah Banyuwangi dalam pengelolaan sampah, menyebut masterplan tersebut sebagai langkah yang signifikan dalam perencanaan sistematis dan strategis mengenai pengelolaan sampah.

Menurutnya, Banyuwangi memberikan contoh bahwa dengan kemauan yang kuat, pengelolaan sampah yang baik dapat terwujud.

Chairman INSWA, Guntur Sitorus, menambahkan bahwa masterplan Banyuwangi akan menjadi acuan untuk pengelolaan sampah dalam 20 tahun ke depan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk implementasi yang berhasil.

“Banyuwangi telah menunjukkan bahwa masalah sampah bukanlah tanggung jawab satu dinas, tetapi harus dijalankan secara bersama-sama oleh seluruh OPD untuk mewujudkan regulasi pengelolaan sampah yang efektif,” jelas Guntur.

Saat ini, Banyuwangi telah memiliki 19 Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) melalui skema kemitraan antara pemerintah dan swasta (PPP), termasuk TP3SR di Balak yang bekerja sama dengan Avfall Norge dan telah beroperasi sejak September 2023.