Hadapi Cuaca Ekstrim, Gubernur Ganjar Meminta Semua Siaga

(Beritadaerah – Semarang) Seusai Rapat Penanganan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Jalan Serta Upaya Pengendalian Kemacetan dan Keselamatan Lalu Lintas bersama jajarannya, di Grhadhika Bhakti Praja Semarang, Rabu (8/3), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua pihak terkait siaga sepanjang Maret ini.

Selama cuaca ekstrem melanda, Gubernur Ganjar mendorong optimalisasi anggaran pemeliharaan untuk percepatan penanganan infrastruktur. Jangan sampai ada korban karena lambatnya penanganan.

“Kami tidak mau gambling, karena faktanya sampai hari ini masih ada cuaca ekstrem, banjir masih ada, dan itu menggenangi infrastruktur, rusak dan menghajar kondisi jalan,” kata Ganjar yang dikutip laman Jatengprov, Rabu (8/3).

Dalam rapat tersebut, Ganjar mengundang pemangku tanggung jawab terkait dari rumpun Kementerian PUPR, antara lain Balai Besar Wilayah Sungai dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional di Jawa Tengah. Selain itu, bupati dan wali kota juga diundang hadir dalam rapat. Tampak di antaranya Wali Kota Semarang, Bupati Semarang, Bupati Kendal, Pj Bupati Brebes, dan perwakilan dari daerah yang infrastruktur jalan di daerahnya rusak.

Ditegaskan juga oleh Ganjar agar mintakan seluruh biaya pemeliharaan, kalau perlu habiskan sekarang, karena ini menjaga keselamatan rakyat dari lubang (di jalan). Beberapa hari belakang aduan dari masyarakat meningkat. Bahkan tone-nya cenderung ingin cepat tuntas. Sehingga menurutnya penting bagi semua sektor menginformasikan kepada publik.

Ganjar membeberkan aduan yang diterimanya tak terbatas. Setidaknya sejak 1 Januari-5 Maret 2023, sebanyak 2.801 aduan kerusakan jalan diterimanya lewat LaporGub. Rinciannya 1.358 jalan kabupaten kota,  895 jalan desa/kelurahan,  dan 548 jalan provinsi. Penting untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa tidak semua bisa selesai langsung. Kami kerjakan dan progres pengerjaan itu rakyat harus tahu, publik harus tahu. Makanya saya minta untuk dilaporkan kepada masyarakat.

Ganjar senang karena dalam rapat disampaikan banyak problem dan kendala soal penanganan infrastruktur. Namun, yang berkaitan dengan anggaran, Ganjar mendorong agar Pemda bisa mengoptimalkan anggaran darurat yang ada. Pada penanganan banjir, pemda memperhatian pengendalian tata ruang. Khususnya, di daerah tangkapan hujan atau catchment area, seperti di Pegunungan Muria dan Kendeng.