(Beritadaerah – Mojokert0) Setelah terbakar pada 2017 silam, Pasar Benteng Pancasila di Kota Mojokerto, Jawa Timur, telah dilakukan perbaikan dan rekonstruksi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Saat ini Pasar Benteng Pancasila menjelma menjadi pasar yang menarik dengan tampilan yang apik dan menjadi magnet ekonomi.
Pasar Benteng Pancasila terdiri dari 242 kios dengan ragam dagangan seperti pakaian, sandal, sepatu, dan perlengkapan rumah tangga. Di sisi belakang pasar terdapat kios-kios yang terpusat untuk berjualam ragam kuliner. Seluruh pedagang yang menempati merupakan bagian program relokasi PKL dari Alun-Alun Mojokerto.
Sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di Provinsi Jawa Timur, Pemerintah melalui Kementerian PUPR pada tahun anggaran (TA) 2020 telah mengalokasikan anggaran Rp 1,7 triliun untuk membangun/merehabilitasi 21 pasar. Satu diantaranya adalah Pasar Benteng. Khusus di Jawa Timur, selain Pasar Benteng, Kementerian PUPR juga telah merampungkan rekonstruksi Pasar Legi di Kabupaten Ponorogo serta Pasar Pon di Trenggalek yang rusak terbakar 2018.
Pembangunan pasar oleh Kementerian PUPR merupakan instruksi Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pembangunan pasar selama Pandemi COVID-19 dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Menteri (Inmen) No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Seperti pembatasan jumlah dan jarak orang, pengaturan shift kerja, dan penggunaan masker bagi pekerja konstruksi.
Untuk Pasar Benteng, seluruh pedagang telah menempati kios pasar pada 2020. Sejak itu aktivitas jual beli Pasar Benteng Pancasila terus bergeliat sehingga mendorong perekonomian di Kota Mojokerto pascapandemi COVID-19.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pembangunan Pasar Benteng Pancasila dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh)..
Konsep pembangunan Pasar Benteng Pancasila disesuaikan dengan karakter budaya Kota/Kabupaten Mojokerto identik dengan bangunan pada masa Majapahit, yang disesuaikan dengan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan dengan melibatkan Pemkot Mojokerto.