(Beritadaerah-Kolom) Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau mengalami pergeseran perekonomian karena Pandemi. Khususnya Kota Pangkal Pinang dan Kabupaten Bangka Barat di Kepulauan Bangka Belitung yang bergeser dari daerah dengan laju pertumbuhan tinggi menjadi daerah dengan laju pertumbuhan rendah. Pandemi COVID-19 juga menyebabkan kontraksi pertumbuhan Kota Batam, walaupun kontraksinya tidak sedalam Provinsi Kepulauan Riau, akibat masih tertopang oleh peningkatan aktivitas industri pengolahan serta aktivitas informasi dan komunikasi.
Kepulauan Bangka Belitung
Pada tahun 2016 dan 2020, perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didominasi oleh Kabupaten Bangka, Kota Pangkal Pinang, dan Kabupaten Bangka Barat. Pada tahun 2020, ketiga kabupaten/kota ini memberikan kontribusi sebesar 53,94 persen terhadap total perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Lapangan usaha yang memiliki pengaruh besar dalam struktur perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Industri Pengolahan; serta Perdagangan Besar dan Eceran. Struktur perekonomian Kota Pangkal Pinang sangat dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan. Sementara itu, struktur perekonomian di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Barat dipengaruhi oleh aktivitas industri pengolahan, yaitu industri makanan dan minuman yang mendominasi Kabupaten Bangka dan industri logam dasar yang terkonsentrasi di Kabupaten Bangka Barat.
Posisi Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut PDRB per Kapita dan Laju Pertumbuhan, 2016 dan 2020
Berdasarkan hasil analisis tipologi Klassen, terdapat 3 kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang tergolong ke dalam kelompok wilayah dengan laju pertumbuhan dan PDRB per kapita di atas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2016. Sementara itu, pada tahun 2020, jumlah kabupaten/kota yang tergolong ke dalam kelompok tersebut berkurang menjadi 1 kabupaten/kota saja. Kabupaten Bangka Barat dan Kota Pangkal Pinang berpindah posisi ke kelompok daerah pertumbuhan rendah. Kabupaten Bangka Barat mengalami kontraksi pertumbuhan akibat penurunan produksi pertambangan bijih timah yang juga berimplikasi pada penurunan produksi industri logam. Sementara itu, kontraksi pertumbuhan yang terjadi di Kota Pangkal Pinang disebabkan oleh menurunnya aktivitas perdagangan dan transportasi akibat terdampak pandemi COVID-19.
Kepulauan Riau
Pada tahun 2016 dan 2020, perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau didominasi oleh Kota Batam. Pada tahun 2020, Kota Batam memberikan kontribusi sebesar 63,97 persen terhadap total perekonomian Provinsi Kepulauan Riau. Lapangan usaha yang memiliki pengaruh besar dalam struktur perekonomian Provinsi Kepulauan Riau antara lain Industri Pengolahan; Konstruksi; serta Pertambangan dan Penggalian. Struktur perekonomian di Kota Batam lebih dipengaruhi oleh aktivitas industri pengolahan, khususnya industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik; serta aktivitas konstruksi. Sementara itu, aktivitas pertambangan di Provinsi Kepulauan Riau, lebih dominan terjadi di Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas, khususnya pertambangan migas.
Posisi Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Menurut PDRB per Kapita dan Laju Pertumbuhan, 2016 dan 2020
Berdasarkan hasil analisis tipologi Klassen, hanya terdapat 1 kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau yang tergolong ke dalam kelompok wilayah dengan laju pertumbuhan dan PDRB per kapita di atas Provinsi Kepulauan Riau, baik tahun 2016 maupun 2020. Akan tetapi, jika pada tahun 2016 kelompok tersebut diisi oleh Kabupaten Bintan, pada tahun 2020 Kota Batam yang berada di dalam kelompok tersebut. Penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bintan karena adanya Pandemi COVID-19 menjadi penyebab kontraksi pertumbuhan yang dialami oleh kabupaten ini. Pandemi COVID-19 juga menyebabkan kontraksi pertumbuhan Kota Batam, walaupun kontraksinya tidak sedalam Provinsi Kepulauan Riau, akibat masih tertopang oleh peningkatan aktivitas industri pengolahan serta aktivitas informasi dan komunikasi.