(Beritadaerah-Infodaerah) Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, menjadi saksi semangat Kabupaten Merangin mendukung program nasional Tanam Jagung Serentak Satu Juta Hektar. Pada Selasa (21/1), Pj Bupati Merangin Jangcik Mohza bersama Kapolres Merangin AKBP Roni Syahendra dan Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Suyono memulai langkah besar ini dengan aksi nyata di lapangan.
“Jagung adalah salah satu komoditas yang bisa kita andalkan untuk mencapai ketahanan pangan. Di Merangin, ada 38 hektar lahan yang siap ditanami. Ini bukti bahwa daerah kita mampu mendukung target besar nasional,” ujar Jangcik Mohza penuh optimisme.
Program ini diluncurkan untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan percepatan swasembada pangan nasional pada tahun 2025. Di Kabupaten Merangin, fokusnya adalah memberdayakan lahan tidur dan pekarangan untuk meningkatkan produksi jagung.
Baca Juga : Ketimpangan Pengeluaran di Bengkulu: Perlu Diperhatikan, Tapi Gak Perlu Panik
Kapolres Merangin AKBP Roni Syahendra mengungkapkan pentingnya kerja sama antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat. “Jagung itu tanaman yang fleksibel. Bisa ditanam di lahan sempit hingga tumpang sari. Kami akan terus mengedukasi kelompok tani agar lebih aktif mengelola lahannya,” katanya.
Selain penanaman, perhatian juga diberikan pada distribusi bibit dan pupuk. Polres Merangin bersama dinas terkait akan memastikan tidak ada kendala, sehingga proses dari awal tanam hingga panen berjalan lancar.
“Program ini adalah langkah besar untuk mewujudkan kemandirian pangan. Kita ingin jagung bukan hanya untuk konsumsi lokal, tapi juga jadi produk unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional,” tegas Pj Bupati.
Jagung menjadi harapan baru karena mudah ditanam, masa panennya cepat, dan punya nilai ekonomi tinggi. Apalagi, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pangan hingga pakan ternak.
Dengan program ini, petani Merangin tidak hanya diberdayakan untuk menanam, tetapi juga didorong untuk mengelola hasil panen menjadi produk bernilai tambah, seperti pakan ternak atau bahan baku industri. Pemerintah berencana memfasilitasi pelatihan dan akses pasar bagi petani agar hasil panen mereka lebih maksimal.
Di sisi lain, masyarakat yang sebelumnya kurang aktif dalam bertani kini mulai tertarik untuk mencoba menanam jagung. Hal ini karena program tersebut juga menawarkan bantuan bibit dan dukungan teknis, sehingga lebih mudah diikuti oleh semua kalangan.
Tak hanya mendukung kebutuhan lokal, jagung Merangin juga berpotensi menjadi salah satu produk unggulan ekspor dari Jambi. Dengan kualitas yang terjaga, peluang untuk masuk ke pasar nasional bahkan internasional terbuka lebar.
Semangat gotong royong yang ditunjukkan dalam program ini menjadi bukti bahwa Merangin mampu bergerak bersama untuk mencapai swasembada pangan. Jagung, sebagai komoditas strategis, bisa menjadi tumpuan bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di masa depan.
Dengan target swasembada pangan di tahun 2025, mari kita terus dukung dan kawal program ini agar menjadi keberhasilan yang membanggakan untuk Kabupaten Merangin!