Ilustrasi: Desa Wisata Jatiluwih di Bali (Foto: Kemenparekraf)

Desa Wisata dan Dukungannya Terhadap Sektor Pariwisata Indonesia

(Beritadaerah – Kolom) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memiliki salah satu program andalan pariwisata yaitu Desa Wisata Indonesia. Desa Wisata adalah sebuah konsep pengembangan pariwisata yang mengangkat potensi alam, budaya, dan tradisi lokal suatu desa sebagai daya tarik utama. Desa wisata ini memberikan pengalaman bagi wisatawan untuk mengenal dan merasakan kehidupan masyarakat desa secara langsung, dengan memanfaatkan keunikan alam dan budaya setempat.

Program Desa Wisata Indonesia dimulai pada tahun 2010, sebagai bagian dari upaya pemerintah Indonesia melalui Kemenparekraf untuk mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat di tingkat desa.

Dalam desa wisata, pengunjung bisa menikmati berbagai aktivitas seperti:

  • Ekowisata: Menikmati keindahan alam, seperti pemandangan alam, sawah, hutan, atau wisata berbasis alam lainnya. Contoh: Desa Wisata Tembi di Bantul, Yogyakarta. Desa ini menawarkan pemandangan pedesaan yang asri dan memiliki beberapa tempat wisata, seperti Pasar Seni Gabusan, Sentra Gerabah Kasongan, dan Sentra Kerajinan Kulit Manding.
  • Wisata budaya: Mengunjungi desa dengan tradisi dan adat yang masih dilestarikan, seperti upacara adat, seni, dan kerajinan lokal. Contoh: Desa Penglipuran, Bali, yang dikenal dengan rumah-rumahnya yang memiliki desain serupa. Desa Ubud, Gianyar, Bali, yang terkenal di dunia dengan alam persawahan berbukit dan budaya warga yang unik dan artistik.
  • Wisata kuliner: Mencicipi masakan tradisional yang khas dari desa tersebut. Contoh: Kampung Pempek, Palembang, yang menawarkan berbagai macam pempek, seperti pempek lenjer, pempek kulit, lenggang, pempek tahu, otak-otak ikan, kapal selam, hingga olahan tekwan
  • Wisata petualangan: Aktivitas luar ruang seperti hiking, bersepeda, atau kegiatan lain yang menghubungkan wisatawan dengan alam sekitar. Contoh: Desa Arborek, Raja Ampat, yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya, yaitu hamparan pasir putih seluas 7 hektare. Memerlukan nyali yang kuat untuk menyelam dan menemukan keindahan alam bawah lautnya yang menakjubkan.

Desa Wisata diklasifikasikan menjadi Desa Wisata Rintisan, Desa Wisata Berkembang, Desa Wisata Maju, dan Desa Wisata Mandiri.

 

TUJUAN DIBENTUKNYA PROGRAM DESA WISATA

Tujuan dari desa wisata ini adalah untuk memberdayakan masyarakat setempat, meningkatkan ekonomi desa melalui sektor pariwisata, serta melestarikan budaya dan lingkungan. Banyak desa wisata di Indonesia yang berhasil menarik wisatawan lokal maupun mancanegara dengan keunikan dan kekayaan tradisi yang mereka miliki.

Pemerintah mendukung pengembangan desa wisata sebagai bagian dari upaya memperkenalkan potensi wisata di daerah-daerah terpencil dan kurang terjangkau.

Program ini efektif untuk memperkenalkan potensi desa-desa di Indonesia yang memang kaya akan keindahan, sebagai destinasi wisata yang unik, yang menawarkan pengalaman otentik dengan melibatkan langsung masyarakat lokal dalam pengelolaannya.

Desa wisata juga bertujuan untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata, memperkenalkan kekayaan alam, budaya, dan tradisi lokal, serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat desa. Progran desa wisata diharapkan menjadi solusi untuk mendiversifikasi destinasi pariwisata di Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada destinasi wisata utama.

 

DUKUNGAN TERHADAP SEKTOR PARIWISATA

Program Desa Wisata Indonesia memiliki berbagai manfaat, baik untuk masyarakat desa maupun bagi wisatawan yang mengunjunginya. Berikut adalah beberapa manfaat desa wisata mendukung pendapatan sektor pariwisata:

  1. Peningkatan Pendapatan Masyarakat Lokal

Desa wisata membuka peluang kerja baru bagi masyarakat setempat, menciptakan kesempatan untuk menjadi pemandu wisata, pengelola homestay, atau penyedia makanan dan minuman khas. Tentu saja hal ini berkontribusi langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat desa. Para wisatawan sering tertarik untuk membeli barang-barang kerajinan tangan, produk lokal, atau kuliner khas. Ini menciptakan pasar baru bagi produk-produk desa yang sebelumnya mungkin terbatas pada pasar lokal saja.

  1. Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

Masing-masing desa wisata menawarkan pengalaman yang berbeda dan khas dibandingkan dengan destinasi wisata mainstream. Daya tarik alami, budaya, dan keaslian yang dimiliki oleh desa wisata mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, meningkatkan jumlah kunjungan ke daerah tersebut.

Pada Juli 2024, kunjungan wisman di Indonesia mencapai 1,31 juta kunjungan. Jumlah ini naik sebesar 9,42 persen dibandingkan Juni 2024 month-to-month (m-to-m) dan naik 16,91 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (y-on-y).

Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman ke Indonesia, Juli 2020–Juli 2024

 

  1. Diversifikasi Sumber Pendapatan Pariwisata

Desa wisata berkontribusi pada diversifikasi produk wisata di Indonesia. Misalnya, wisata berbasis alam seperti trekking, bersepeda, atau camping di alam terbuka, serta wisata budaya seperti mengikuti upacara adat atau belajar kerajinan tangan. Hal ini membantu mendongkrak pendapatan sektor pariwisata.

  1. Pengembangan Infrastruktur dan Fasilitas

Peningkatan infrastruktur, seperti pembangunan jalan, fasilitas umum, serta akomodasi dan transportasi, tidak hanya mendukung sektor pariwisata, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, karena mempermudah akses dan menarik lebih banyak wisatawan. Banyak desa wisata yang juga mengembangkan homestay atau akomodasi berbasis keluarga.

  1. Penciptaan Lapangan Kerja

Peningkatan kunjungan wisatawan ke desa wisata menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor, mulai dari sektor pariwisata langsung (seperti pemandu wisata dan pengelola akomodasi) hingga sektor pendukung lainnya seperti pertanian, kerajinan tangan, dan transportasi.

  1. Pendapatan dari Wisatawan Mancanegara

Wisatawan asing sering mencari pengalaman yang lebih autentik, yang dapat ditemukan di desa-desa wisata yang menawarkan nuansa tradisional dan budaya lokal.

Meningkatkan Citra Indonesia: Desa wisata juga berperan dalam meningkatkan citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata global yang kaya akan budaya dan alam, yang pada gilirannya dapat menarik lebih banyak wisatawan asing ke negara ini.

  1. Promosi Desa Wisata melalui Program Pemerintah

Program ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia): Program ini mendukung desa wisata dalam mempromosikan potensi mereka, baik melalui pelatihan maupun bantuan promosi. Desa yang terpilih dalam program ini mendapatkan perhatian lebih dari wisatawan, meningkatkan kunjungan dan pendapatan sektor pariwisata. Pemerintah mengembangkan berbagai program untuk mendukung desa wisata, termasuk pemberian dana untuk pengembangan infrastruktur dan pelatihan manajemen pariwisata.

Program ADWI 2024 diikuti oleh 6.016 desa wisata di seluruh Indonesia, yang tercatat meningkat tiga kali lipat dari sejak pertama kali digelar pada 2021. Setelah melalui proses kurasi oleh dewan juri, diperoleh 50 Besar Desa Wisata Terbaik ADWI 2024.

Baca: Inilah Desa Wisata Terbaik Indonesia 2024

  1. Peningkatan Kunjungan Wisatawan Domestik

Wisata Lokal: Banyak desa wisata yang juga menarik wisatawan domestik yang ingin menikmati pengalaman wisata yang lebih dekat dengan alam dan budaya Indonesia. Peningkatan kunjungan wisatawan lokal memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan sektor pariwisata, terutama di masa-masa pasca-pandemi ketika wisatawan mancanegara mulai berkurang.

Secara keseluruhan, desa wisata berperan penting dalam mendorong pendapatan sektor pariwisata di Indonesia dengan menawarkan pengalaman yang otentik dan memperkenalkan kekayaan alam dan budaya lokal. Pendapatan yang dihasilkan tidak hanya untuk sektor pariwisata langsung, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

 

PENGAKUAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL

Program pengembangan Desa Wisata mulai menghasilkan desa wisata yang unggul di tingkat nasional. Salah satu buktinya adalah melalui kompetisi dan penghargaan yang diberikan melalui Program ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia).

Untuk ADWI 2024 yang diumumkan pada 17 November 2024 lalu, berikut adalah pemenang utamanya: Desa Wisata Terbaik ADWI 2024: Desa Wisata Les, Buleleng, Bali. Sedangkan Desa Wisata Terfavorit ADWI 2024: Desa Wisata Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat. Ada juga 15 pemenang lainnya berdasarkan 5 kategori.

Menpar Widiyanti pada malam pemberian penghargaan, mengatakan bahwa desa wisata telah menjadi program akar rumput yang kuat, menyokong sektor pariwisata, dan memperlihatkan kepada dunia bahwa di balik keindahan alam Indonesia, ada masyarakat desa yang hangat dan penuh dedikasi untuk mengembangkan daerahnya agar berdaya saing global.

Secara internasional Desa Wisata juga sudah mulai mendapatkan penghargaan internasional. Dua desa wisata dari Indonesia berhasil menyabet predikat Desa Wisata Terbaik Dunia 2024 versi UN Tourism. Organisasi Pariwisata Dunia yang dinaungi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UN Tourism resmi merilis daftar 55 Desa Wisata Terbaik di Dunia tahun 2024 pada Jumat (15/11/2024).
Dua desa diantaranya adalah Desa Wisata Jatiluwih dari Bali dan Desa Wisata Wukirsari dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Desa-desa wisata itu diajukan oleh lebih dari 60 negara anggota UN Tourism dari 260 desa wisata.

Secara keseluruhan, desa wisata memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan ekonomi, pelestarian budaya, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.

Desa wisata memainkan peran penting dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia dengan cara yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Peran utamanya adalah diversifikasi produk wisata, berikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal, serta kontribusi pada pelestarian alam dan budaya Indonesia.

Pemerintaj perlu melanjutkan komitmen dalam meningkatkan dukungan bekerjasama dengan sektor swasta. Diharapkan desa wisata terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional serta kesejahteraan masyarakat desa.