Jembatan Gantung di Bitung, 100 Persen Gunakan Produksi Dalam Negeri

(Beritadaerah – Bitung) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Wakil Wali Kota Bitung Hengky Honandar meresmikan Jembatan Gantung Manembonembo – Girian Bawah yang telah selesai dibangun pada tahun 2022 lalu di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (18/1).

Turut hadir juga mendampingi Menteri Basuki, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara Hendro Satrio Muhammad.

Menteri Basuki mengatakan, pembangunan jembatan gantung ini merupakan salah satu infrastruktur kerakyatan yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat karena akan mempermudah akses warga antar Desa Manembonembo dan Desa Girian Bawah.

“Saat ini sudah dapat diselesaikan dalam waktu lima bulan jembatan gantung ini dengan menggunakan produksi dalam negeri (TKDN) dan melibatkan kontraktor lokal. Jembatan ini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Manembonembo dan Girian Bawah, saya harapkan bisa dimanfaatkan dan dijaga lebih baik,” kata Menteri Basuki yang dikutip laman PU, Jumat (20/1).

Menteri Basuki mengatakan, pembangunan jembatan gantung akan memudahkan pergerakan dan memangkas waktu tempuh antar desa yang sebelumnya harus memutar jauh karena terpisah oleh kondisi geografis, seperti lereng, bukit, jurang, ataupun sungai.

“Hadirnya jembatan gantung mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat desa menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga,” kata Menteri Basuki.

Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara Hendro Satrio Muhammad mengatakan, pembangunan Jembatan Gantung Manembonembo – Girian Bawah merupakan bagian dari bantuan Pemerintah Pusat

“Pembangunan Jembatan Gantung dimulai sejak pertengahan tahun 2022 pada bulan Agustus sesuai kontrak dan selesai pada Desember 2022. Saat ini sudah beroperasi dimanfaatkan oleh masyarakat. Dulu masyarakat harus memutar jauh atau menyebrang sungai,” kata Hendro.

Nilai kontrak pembangunan jembatan gantung sepanjang 42meter (m) dengan lebar 1,8 m tersebut sebesar Rp4,1 miliar. Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor lokal CV Amin Anugerah dan konsultan pengawas PT Fendel Structure Engineering-PT Laras Sembada (KSO).