(Beritadaerah-Nasional) PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), salah satunya yakni pada Ruas Tol Simpang Indralaya – Prabumulih. Ruas tol ini rencana ditargetkan mulai beroperasi pada awal tahun 2023 mendatang.
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan bahwa hingga saat ini proses konstruksi di Jalan Tol Simpang Indralaya – Prabumulih berjalan cukup baik terutama terkait proses pembebasan lahan.
Di samping proses pengerjaan konstruksi yang telah mecapai 77,35%, proses pembebasan lahan pada ruas Tol Simpang Indralaya – Prabumulih juga berjalan dengan sangat baik yaitu mencapai 96%, demikian disampaikan Koentjoro.
Koentjoro menambahkan bahwa kelancaran proses pembangunan ruas Tol Simpang Indralaya – Prabumulih tak lepas dari dukungan pemerintah daerah setempat sehingga perusahaan optimis dapat rampung tepat waktu.
Kehadiran ruas Tol Simpang Indralaya – Prabumulih yang melintasi tiga kabupaten dan kota yakni Ogan Ilir, Prabumulih dan Muara Enim diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh warga hingga 50% dari sebelumnya, memudahkan mobilitas kebutuhan logistik, serta mampu meningkatkan perkembangan ekonomi di Sumatra Selatan.
Ruas Tol Simpang Indralaya – Prabumulih memiliki main road sepanjang 65 Km dengan kecepatan rencana 100 km/jam. Jika rampung nantinya, diperkirakan hanya membutuhkan waktu 1 (satu) jam dari Palembang menuju Prabumulih. Tol ini juga dilengkapi dengan 1 (satu) Gerbang Tol, 8 (delapan) overpass, 18 (delapan belas) jembatan dan 1 (satu) rest area agar pengguna jalan tol merasa nyaman, Koentjoro tambahkan.
Dalam pengerjaannya, pembangunan Ruas Tol Simpang Indralaya – Prabumulih didukung dengan berbagai inovasi teknologi pada tahapan desain maupun konstruksi. Pelaksaan desain menggunakan teknologi yaitu Building Information Modelling (BIM) dan LiDar untuk mendapatkan data aerial mapping yang lebih detail. Sementara dalam tahapan konstruksinya, pada proyek ruas tol ini menggunakan inovasi teknologi Real Time Project Control System Dashboard yang dilengkapi dengan CCTV sehingga pemantauan pelaksanaan konstruksi dapat dilakukan secara real-time, serta penerapan budaya sadar risiko dengan penerapan Risk Management System untuk meminalisir kemungkinan resiko yang terjadi dalam pembangunannya. Penggunaan inovasi teknologi pada proyek ruas ini diharapkan dapat menjamin mutu serta efisiensi pengerjaan ruas tol.
Sampai saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.066 Km dengan 519 Km ruas tol konstruksi dan 547 Km ruas tol operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 Km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang – Indralaya (22 Km), Tol Medan Binjai (17 Km), Tol Pekanbaru – Dumai (131 Km), Tol Sigli Banda Aceh seksi 2, 3 dan 4 (Seulimeum – Jantho – Indrapuri – Blang Bintang) sepanjang 36 km, serta Tol Binjai – Langsa seksi 1 Binjai – Stabat sepanjang 11,8 Km.