(Beritadaerah-Nasional) “Saya lihat pengadaan barang dan jasa ini belinya barang impor semuanya. Padahal kita punya pengadaan barang dan jasa pusat itu Rp 526 triliun, daerah Rp 535 triliun, BUMN Rp 420 triliun. Ini uang besar sekali yang pernah kita lihat. Ini kalau digunakan enggak usah muluk-muluk, dibelokkan 40% saja itu bisa men-trigger pertumbuhan ekonomi kita,” Demikian disampaikan Presiden Jokowi dalam arahan mengenai Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Denpasar secara virtual.
Ketua Dewan Komisioner OJK menyampaikan bahwa OJK mendukung program Afirmasi Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri dalam rangka Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, terutama di sektor jasa keuangan. OJK akan terus mendata dan memonitor pemanfaatan produk dalam negeri dari seluruh pelaku sektor jasa keuangan. OJK meyakini penggunaan produk dalam negeri dapat meningkatkan pertumbuhan industri dan perluasan lapangan kerja yang sangat penting dalam mendorong PDB Indonesia.
OJK juga memaksimalkan penggunaan komponen dalam negeri pada pembangunan dan penataan gedung OJK selama tiga tahun ini. Terhitung sekitar 80% dari total anggaran Rp647,2 miliar digunakan untuk TKDN, dengan proses pengadaan e-catalog yang terbuka secara digital melalui Sistem Informasi Procurement Otoritas Jasa Keuangan (SIPROJEK). Hal ini disampaikan Ketua OJK setelah mengikuti arahan Presiden Joko Widodo mengenai Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Denpasar secara virtual.