Tabungan Konsumen dan Kepercayaan Ekonomi Meningkat: Indikator Stabilitas Finansial Makin Kuat

(Beritadaerah-Jakarta) Survei Konsumen dan Perekonomian (SKP) dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan bahwa Indeks Menabung Konsumen (IMK) terus menunjukkan tren positif. Pada Februari 2025, IMK mencapai level 80,2, naik 0,9 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 2,8 poin ke level 90,8, sementara Indeks Intensitas Menabung (IIM) mengalami sedikit koreksi 1,0 poin ke level 69,6.

Meski demikian, survei mencatat 27,6% responden menyatakan tidak pernah menabung, meningkat dibandingkan 22,9% pada Januari 2025. Namun, terjadi penurunan jumlah responden yang menilai tabungan mereka lebih kecil dari rencana, yakni dari 56,7% pada Januari menjadi 56,4% pada Februari.

Dalam aspek waktu menabung, 40,5% responden menilai tiga bulan ke depan sebagai momen ideal untuk menabung, meningkat dari 33,2% di bulan sebelumnya. Namun, hanya 26,5% yang menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menabung, turun dari 34,2% pada Januari.

“Perkembangan ini mencerminkan bahwa rencana menabung konsumen terus membaik meski intensitasnya relatif stabil,” ujar Seto Wardono, Ekonom LPS, dalam acara Buka Puasa Bersama Media di Jakarta, Senin (17/3/2025).
Seto menambahkan bahwa sebagian konsumen mengalokasikan pendapatan untuk belanja persiapan bulan puasa dan Idulfitri, yang tercermin dari peningkatan IMK pada beberapa kelompok rumah tangga (RT). Kenaikan tertinggi terjadi pada RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan (naik 20,0 poin) dan RT berpendapatan di atas Rp7 juta/bulan (naik 11,9 poin).

Namun, IMK pada RT berpendapatan Rp1,5 juta – Rp3 juta/bulan serta RT dengan pendapatan Rp3 juta – Rp7 juta/bulan justru mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,4 poin dan 3,0 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepercayaan Konsumen Kian Meningkat
Survei LPS juga menunjukkan bahwa Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) semakin menguat dengan mencapai 107,1 pada Februari 2025, naik 11,4 poin dari bulan sebelumnya.
“Hasil ini mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi nasional maupun regional,” ujar Seto.

Dua komponen utama IKK, yakni Indeks Situasi Saat Ini (ISSI) dan Indeks Ekspektasi (IE), juga mengalami peningkatan. ISSI naik ke 84,8 dari 74,5, sementara IE melonjak ke 123,9 dari 111,6 pada Januari.
Kenaikan kepercayaan ini didorong oleh beberapa faktor, seperti:
✅ Penyaluran bantuan sosial (bansos)
✅ Keberhasilan panen tanaman pangan
✅ Meredanya kenaikan harga sembako
✅ Diskon tarif listrik yang menekan inflasi
✅ Perbaikan infrastruktur jelang hari raya

Ditinjau berdasarkan kelompok pendapatan, IKK seluruh rumah tangga meningkat dan tetap berada di atas level 100. Kelompok dengan kenaikan tertinggi adalah RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan (naik 13,5 poin) dan RT berpendapatan Rp1,5 juta – Rp3 juta/bulan (naik 13,7 poin).

Sementara itu, IKK RT berpendapatan Rp3 juta – Rp7 juta/bulan naik 9,7 poin, dan IKK RT dengan pendapatan di atas Rp7 juta/bulan mengalami kenaikan lebih moderat, yakni 0,4 poin.

Dengan meningkatnya tabungan serta optimisme konsumen, kondisi ekonomi Indonesia di awal 2025 menunjukkan sinyal positif bagi keberlanjutan stabilitas finansial dan daya beli masyarakat.