Kemenkes Resmikan Pembangunan Pusat Kanker Terpadu di Sumatra Utara

(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memulai pembangunan Gedung Onkologi Terpadu di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik, Medan, Sumatra Utara. Fasilitas ini menjadi pusat layanan kanker pertama di wilayah Sumatra bagian utara.

Pembangunan gedung ini ditujukan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan, khususnya untuk menangani penyakit kanker yang menjadi salah satu penyakit katastropik dengan jumlah pasien tinggi di wilayah tersebut.

Pusat Onkologi ini tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga pada deteksi dini. Jika kanker dideteksi pada stadium awal, peluang kesembuhan pasien akan jauh lebih besar,”** ujar Dante pada Kamis (16/1/2025).

Sebagai pusat layanan kanker di Sumatra Utara, RSUP Adam Malik juga akan berfungsi sebagai rujukan bagi rumah sakit daerah di Sumatra. Dengan program jejaring pengampuan, kasus-kasus kanker yang sulit didiagnosis atau diobati di daerah dapat dirujuk ke fasilitas ini.

“RSUP Adam Malik tidak hanya menjadi rujukan bagi Sumatra Utara, tetapi juga untuk provinsi lain di Sumatra. Ini merupakan langkah penting dalam pemerataan layanan kesehatan,” tambah Dante.

Direktur Utama RSUP Adam Malik, Zainal Safri, mengungkapkan bahwa kanker adalah layanan penyakit dengan angka kunjungan tertinggi di rumah sakit tersebut. Rata-rata 67.798 pasien kanker ditangani setiap tahun, mengungguli penyakit jantung dan stroke.

Dukungan Pemerintah Daerah

Penjabat Gubernur Sumatra Utara, Agus Fatoni, menyampaikan apresiasi atas pembangunan fasilitas ini. “Dengan adanya pusat kanker terpadu ini, layanan kesehatan, khususnya onkologi, dapat lebih merata dan menjangkau masyarakat luas,” ujarnya. Saat ini, layanan onkologi di Sumatra Utara hanya tersedia di Kota Medan dan Deli Serdang.

Pusat Onkologi ini akan dilengkapi dengan teknologi canggih seperti Positron Emission Tomography (PET) scan, yang saat ini masih terbatas di Indonesia. Selain itu, peningkatan kapasitas dokter dan tenaga medis akan menjadi prioritas untuk memastikan pelayanan yang maksimal.

Komitmen Penyelesaian Pembangunan

Proses pembangunan Gedung Onkologi Terpadu ini diperkirakan berlangsung selama 12–16 bulan. Dante menegaskan bahwa Kemenkes akan mendukung pemenuhan kebutuhan tenaga medis di fasilitas tersebut.

“Kami juga akan memastikan tenaga medis dilengkapi dengan pelatihan khusus seperti hematologi onkologi, bedah onkologi, hingga spesialisasi lainnya. Jika diperlukan, jumlah tenaga medis akan ditambah,” tutup Dante.

Dengan adanya pusat kanker ini, masyarakat Sumatra bagian utara diharapkan dapat mengakses layanan kesehatan yang lebih berkualitas dan terjangkau, terutama untuk menangani penyakit kanker secara komprehensif.