Ilustrasi Pasar Jamu Sukoharjo (Foto: Beritadaerah)

UMKM Jawa Barat 2024 Terus Bertumbuh; Beberapa Faktor Kuncinya

(Beritadaerah – Kolom) Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2024 diproyeksikan tumbuh positif dalam rentang 4,9% hingga 5,7%. Meskipun menghadapi tantangan seperti ketegangan geopolitik, inflasi pangan, dan ketidakpastian global, beberapa sektor utama berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Barat ini.

Pada triwulan II tahun 2024, ekonomi Jawa Barat tumbuh sebesar 4,95% (yoy), dengan sektor transportasi, pergudangan, serta perdagangan besar dan eceran menjadi kontributor utama. Pertanian, kehutanan, dan perikanan juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat sebesar 27,87%. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan investasi tetap memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan.

Untuk mempertahankan pertumbuhan, pemerintah provinsi Jawa Barat fokus pada pengendalian inflasi, pemerataan investasi, pembangunan infrastruktur, serta digitalisasi dan pengembangan ekonomi hijau.

Kontribusi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain: kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). UMKM berkontribusi signifikan terhadap PDRB Jawa Barat, khususnya di sektor perdagangan, industri pengolahan, dan pertanian. Sektor UMKM membantu menyerap tenaga kerja lokal, meningkatkan produktivitas ekonomi, dan memperkuat ekonomi domestik.

Di Jawa Barat, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di banyak wilayah, terutama di pedesaan dan perkotaan kecil.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, UMKM merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam hal penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat, terutama dalam sektor informal. Hal ini membantu mengurangi tingkat pengangguran di daerah tersebut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

 Proyeksi Jumlah UMKM Jawa Barat Hingga 2024

Data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, untuk jumlah UMKM di Kabupaten/ Kota di Jawa Barat sampai dengan 2022 adalah sebagai berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dibandingkan tahun sebelumnya jumlah UMKM di Provinsi Jawa Barat meningkat 7%.

Berdasarkan tren yang ada, jumlah UMKM di Jawa Barat diperkirakan akan terus meningkat hingga 2024. Pemerintah Jawa Barat menargetkan peningkatan signifikan dalam jumlah UMKM, dengan fokus pada peningkatan kualitas dan kapasitas usaha yang berkelanjutan.

Dengan dukungan yang kuat dari berbagai sektor, provinsi Jawa Barat diharapkan dapat mengalami peningkatan jumlah UMKM yang signifikan, yang tidak hanya akan meningkatkan lapangan kerja, tetapi juga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.

Saat ini kontribusi UMKM terhadap PDRB Jawa Barat mencapai 57,14 Persen (2022).

Perkembangan UMKM memiliki implikasi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, karena dapat mendorong kegiatan ekonomi di berbagai sektor. Khusus untuk UMKM yang beroperasi di daerah berpenghasilan rendah, dapat memberikan peluang pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, termasuk menciptakan lapangan kerja dan mendukung bisnis lokal.

 

Kekuatan atau Faktor Kunci yang Mendorong Percepatan

Pemerintah Jawa Barat bersama dengan berbagai stakeholders akan terus bekerja untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM, dengan harapan dapat meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian daerah dan nasional pada tahun 2024.

Digitalisasi UMKM

Pemerintah Jawa Barat aktif mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital dalam proses bisnis mereka, dimulai dari tahap pemasaran hingga manajemen operasional. Beberapa program pendukung berupa pelatihan digital untuk meningkatkan literasi digital di kalangan pelaku UMKM, dilakukan, sehingga mereka mampu beradaptasi dengan perubahan pasar.

Digitalisasi UMKM di Jawa Barat merupakan salah satu strategi penting yang diadopsi oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha mikro, kecil, dan menengah di era ekonomi digital.

Dukungan Finansial

Pemerintah provinsi Jawa Barat memperluas akses UMKM terhadap pinjaman dengan bunga rendah melalui program KUR, sehingga mereka dapat meningkatkan modal kerja dan investasi. Demikian juga telah dilakukan pemberian subsidi dan insentif pajak bagi UMKM yang melakukan ekspansi atau inovasi produk.

Pengembangan Ekosistem Bisnis

Dari sisi infrastruktur dan logistik, embangunan infrastruktur yang mendukung akses pasar dan distribusi produk UMKM di seluruh Jawa Barat. Kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar, startup, dan pemerintah untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih terintegrasi cukup baik.

Regulasi Mendukung

Upaya pemprov untuk mempercepat proses perizinan bagi UMKM, memudahkan mereka memulai dan mengembangkan bisnis. Peninjauan kembali regulasi yang dianggap menghambat pertumbuhan UMKM, dilakukan, dengan tujuan memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada para pelaku usaha.

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Meskipun belum merata, penguatan kapasitas sumber daya manusia UMKM melalui program pelatihan, kursus keahlian, dan pendidikan kewirausahaan. Juga inovasi dan kreativitas dalam produk dan layanan yang ditawarkan oleh UMKM berkembang.

 

Kendala atau Tantangan yang Dihadapi UMKM Jawa Barat

Meskipun telah banyak mengalami kemajuan, namun UMKM di Jawa Barat menghadapi juga kendala atau tantangan. Salah satu tantangan utama adalah terbatasnya akses keuangan. Akses ke keuangan sangat penting bagi UMKM untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka, karena mereka sering kali kekurangan agunan dan dapat dianggap sebagai peminjam berisiko tinggi oleh bank dan lembaga keuangan lainnya

Kendala berikutnya adalah infrastruktur yang tidak memadai atau belum merata. Ini juga merupakan tantangan signifikan yang dihadapi UMKM, terutama di daerah berpenghasilan rendah.

Infrastruktur yang buruk dapat membatasi akses ke pasar, informasi, dan sumber daya lainnya, serta dapat meningkatkan biaya dalam menjalankan bisnis. Misalnya, infrastruktur transportasi dan komunikasi UMKM sering menghadapi kekurangan tenaga kerja terampil, yang dapat membatasi produktivitas dan daya saing mereka.

Persaingan yang ketat antar UMKM maupun dengan perusahaan besar juga menjadi tantangan besar.

Dengan kemajuan teknologi dan akses ke pasar yang lebih luas, UMKM di Jawa Barat juga harus bisa bersaing dengan produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif.