Produk UMKM Binaan Pertamina Menembus Pasar Jepang

(Beritadaerah-Jakarta) Dalam ajang bergengsi World Expo Osaka 2025 yang berlangsung di Jepang, produk-produk unggulan hasil karya UMKM binaan PT Pertamina (Persero) kembali mencatatkan prestasi di level global. Ada 10 UMKM yang terpilih dan ikut dalam pameran dengan pembagian waktu partisipasi dalam dua periode, yaitu 30 Juni–6 Juli 2025 dan 25–31 Agustus 2025. Partisipasi UMKM dalam ajang ini menjadi langkah konkret Pertamina dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) melalui inovasi produk lokal yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menekankan bahwa kehadiran UMKM di World Expo Osaka adalah bagian dari strategi perusahaan dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan mengembangkan pasar bagi UMKM, pelaku usaha lokal diharapkan dapat meraih peningkatan pendapatan serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian desa. Lebih dari itu, ini menjadi motivasi bagi UMKM untuk terus meningkatkan kualitas dan profesionalisme agar mampu bersaing secara internasional.

“Kami bangga karena UMKM binaan Pertamina dapat tampil di panggung internasional. Ini bukan sekadar partisipasi dalam pameran, tetapi merupakan momentum nyata untuk membuka akses pasar global dan membuktikan bahwa produk lokal mampu bersaing, terutama jika didukung oleh prinsip keberlanjutan,” ujar Fadjar.

Pada periode pertama, empat UMKM yang berpartisipasi antara lain Songket Ilham Bahari, Kainnesia, Bali Honey, dan Made Tea. Sedangkan enam UMKM lainnya—Pertenunan Astini, Cap Bali, Kripik Tempe Kahla, Bananania, Dara Baro, dan Apikmen—akan tampil pada periode kedua.

Salah satu produk yang mencuri perhatian pengunjung Jepang adalah Bali Honey. Pemiliknya, Ismail Marzuki, hadir langsung di lokasi pameran untuk memperkenalkan madu berkualitas yang berasal dari hutan tropis Bali. Hanya dalam dua hari, Bali Honey menarik minat dari tiga calon pembeli asal Jepang yakni Kiddo Food yang merupakan perusahaan importir dari Osaka, Yamada San, dan Sariraya Group.

Produk Bali Honey selanjutnya akan menjalani proses uji laboratorium oleh PMDA Jepang (Pharmaceuticals and Medical Devices Agency) sebagai prasyarat ekspor. Setelah tahapan ini selesai, penandatanganan kontrak direncanakan berlangsung dalam kunjungan berikutnya ke Jepang, dengan target Bali Honey mulai dipasarkan di Jepang pada Desember 2025.

Fadjar menambahkan bahwa keterlibatan UMKM dalam ajang ini sejalan dengan visi besar Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran. Tujuannya adalah meningkatkan ekonomi masyarakat desa, memperluas peluang kerja, memperkuat kewirausahaan nasional, serta mengembangkan industri kreatif yang kompetitif.

World Expo Osaka menjadi ajang internasional yang melibatkan partisipasi dari 128 negara dan dikunjungi lebih dari 31 ribu orang setiap harinya. Indonesia turut memanfaatkan momen ini untuk menampilkan potensi tanah air melalui Paviliun Indonesia dengan tema “Thriving in Harmony”, yang mencerminkan upaya pembangunan berkelanjutan melalui harmoni antara alam, budaya, dan pertumbuhan ekonomi.