(Beritadaerah – Bandung) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat kembali menggelar West Java Investment Summit (WJIS) 2022 di Hotel Trans Luxury, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/10). WJIS 2022 yang mengangkat tema “Investasi Hijau: Ketahanan Pangan & Energi Terbarukan” digelar sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Jabar melalui dorongan investasi.
WJIS berlangsung dua hari dari tanggal 5 – 6 Oktober 2022, dan dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil. Gubernur Ridwan Kamil berharap Jabar konsisten menjadi juara dalam realisasi investasi. Dalam WJIS 2022 ini, Pemprov Jabar menawarkan proyek investasi senilai Rp 59,64 miliar untuk dua sektor, yaitu ketahanan pangan (food security) dan energi terbarukan (renewable energy).
“Harapan saya ini menjaga konsistensi investasi di Jabar yang sudah lima tahun berturut-turut _urutan_ satu dalam jumlah investasi,” kata Ridwan Kamil yang dikutip laman Jabarprov, Kamis (6/10).
Realisasi investasi di Jabar tecatat dari tahun 2021 senilai Rp 136,13 triliun dengan menyerap 135.638 tenaga kerja. Sedangkan pada semester satu tahun ini realisasi invstasi di Jabar sudah mencapai Rp 83 triliun, yang diperkirakan terus bertambah. Adapun realisasi investasi tersebut menjadi bekal pemulihan ekonomi saat pandemi COVID-19 dinyatakan telah usai.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menyampaikan tahun lalu (realisasi investasi) sekitar Rp 136 triliun, dan sampai hari ini setengah tahun sudah mencapai Rp 83 triliun melebihi target setelah pandemi COVID-19 dideklarasikan menjadi endemi. Beberapa tahun ke depan diprediksi ekonomi global akan mencatat, dan investasi menjadi salah satu tolok ukur dalam pertumbuhan ekonomi daerah, maupun nasional.
Kang Emil juga jelaskan bahwa seperempat dari kekuatan yang menjaga ekonomi kita adalah investasi, karena Rp 1 triliun uang masuk, akan membantu 1.000 lapangan pekerjaan.
Pada gelaran WJIS 2022 ini hadirkan calon investor dari sejumlah negara, antara lain Italia, Swedia, Singapura, Uni Emirat Arab, Inggris dan Australia. Banyaknya calon investor dari berbagai negara yang dikembangkan Provinsi Jabar menjadi incaran sebagai daerah tujuan investasi.