Kementan Instruksikan Bulog Serap Gabah Sesuai HPP, Dukung Swasembada Pangan

(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa Perum Bulog harus menjalankan arahan Presiden Prabowo dalam memastikan pembelian gabah di tingkat petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan hal ini dalam rapat maraton yang membahas strategi swasembada pangan bersama jajaran direksi Bulog pada Minggu (9/2/2025).
Menurut Mentan, Bulog ditargetkan menyerap 3 juta ton gabah setara beras selama panen raya yang berlangsung dalam tiga bulan ke depan, yaitu Januari, Februari, dan Maret. Ia menekankan bahwa periode ini merupakan momentum penting bagi petani karena hasil panen yang melimpah harus diimbangi dengan kebijakan penyerapan yang berpihak pada mereka.
“Kita sudah sepakat, sesuai arahan Bapak Presiden, bahwa setiap penggilingan atau pihak yang membeli gabah di tingkat petani wajib membayar Rp6.500 per kilogram. Ini keputusan bersama agar target penyerapan 3 juta ton dalam tiga bulan ini bisa tercapai,” tegas Mentan Amran.
Mentan menambahkan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi nasional dari Januari hingga April diperkirakan mencapai 4 juta ton, angka yang sudah sejalan dengan target pemerintah. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak, baik dari unsur pemerintah maupun swasta, untuk bergerak bersama mewujudkan kemandirian pangan nasional.
“Data BPS menunjukkan produksi kita mengalami surplus dibanding tahun lalu. Dari Januari hingga Maret, produksi mencapai 3 juta ton atau 50 persen dari target. Jika ditambah April, estimasinya lebih dari 4 juta ton,” jelasnya.
Meski demikian, Mentan menegaskan bahwa kebijakan ini harus dikawal ketat agar petani benar-benar mendapatkan keuntungan dari hasil produksinya.
“Kita harus menggerakkan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), Babinsa, serta pimpinan wilayah untuk memastikan kebijakan ini berjalan. Jika kita bergerak bersama, swasembada bisa kita capai,” ujarnya.
Bulog Siap Laksanakan Penyerapan Sesuai Target
Direktur Utama Perum Bulog, Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, menegaskan komitmen pemerintah dalam merealisasikan target 3 juta ton penyerapan gabah setara beras dalam waktu tiga bulan. Saat ini, Bulog telah menyerap 45 ribu ton gabah, dan jumlah ini terus meningkat seiring panen raya yang berlangsung di berbagai daerah.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas Bulog, menegaskan bahwa penyerapan gabah dalam negeri menjadi keharusan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan memastikan kesejahteraan petani.
“Swasembada adalah prioritas Presiden. Artinya, stok nasional harus terpenuhi, dan petani juga harus mendapatkan keuntungan yang layak. Keputusan Presiden sudah jelas, HPP ditetapkan Rp6.500, dan Bulog ditargetkan menyerap 3 juta ton gabah. Ini untuk memastikan harga di tingkat petani tetap stabil dan Nilai Tukar Petani (NTP) meningkat. Negara harus hadir dan berpihak kepada petani,” tegasnya.
Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, juga menegaskan bahwa Bulog harus menjalankan kebijakan ini secara konsisten dengan mekanisme yang telah disepakati.
“Kebijakan ini sudah memiliki visi yang jelas. Sekarang yang kita butuhkan adalah pelaksanaan yang tepat di lapangan. Semua sudah dirancang, tinggal bagaimana kita menjalankannya dengan disiplin dan komitmen,” pungkasnya.