(Beritadaerah-Jakarta) Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terus memperkuat ekosistem perdagangan emas fisik melalui digitalisasi. Inisiatif ini diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan efisiensi, kemudahan, dan transparansi dalam transaksi komoditas strategis ini.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bappebti, Kasan, dalam acara *Literasi dan Pameran Emas Fisik secara Digital* bertema “Perdagangan Emas: Optimalkan Kinerja Perdagangan Berjangka dan Dukung Inovasi Ekspor” di Tangerang, Banten.
“Digitalisasi perdagangan emas fisik memberikan akses yang lebih mudah dan aman bagi masyarakat. Dengan dukungan regulasi yang jelas, kami memastikan setiap transaksi emas fisik dilakukan dengan jaminan 1:1, yaitu jumlah emas yang diperdagangkan setara dengan yang tersimpan di tempat penyimpanan resmi,” ujar Kasan.
### Peningkatan Transaksi dan Tantangan Literasi
Bappebti mencatat lonjakan signifikan dalam transaksi emas fisik secara digital sepanjang Januari hingga November 2024. Total nilai transaksi mencapai Rp53,3 triliun, meningkat lebih dari 556 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Volumenya juga melonjak 430 persen menjadi 43,9 ton.
Namun, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan PBK, Tirta Karma Senjaya, mengungkapkan bahwa rendahnya literasi masyarakat mengenai perdagangan emas fisik secara digital masih menjadi tantangan. “Kami terus melakukan edukasi agar masyarakat memahami keamanan dan manfaat perdagangan ini. Dengan momentum kenaikan harga emas global, literasi menjadi kunci untuk mendorong partisipasi yang lebih luas,” jelas Tirta.
### Ekosistem Perdagangan Digital yang Semakin Kuat
Saat ini, ekosistem perdagangan emas fisik secara digital didukung oleh dua bursa berjangka, yaitu PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX). Lembaga kliring seperti PT Kliring Berjangka Indonesia dan PT Indonesia Clearing House juga berperan penting. Selain itu, tempat penyimpanan emas dikelola oleh PT ICDX Logistik Berikat dan PT Kinesis Monetary Indonesia.
Enam pedagang emas fisik digital yang telah berizin Bappebti adalah PT Indonesia Logam Pratama (Treasury), PT Quantum Metal Indonesia (QuantumMetal), PT Syariah Koin Indonesia (Shariacoin), PT Indogold Makmur Sejahtera (IndoGold), PT Laku Emas Indonesia (LakuEmas), dan PT Pluang Emas Sejahtera (Pluang).
### Transformasi Konvensional ke Digital
Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita, menekankan pentingnya transformasi perdagangan emas konvensional ke digital. “Kemajuan teknologi memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi lebih mudah, cepat, dan efisien. Dengan literasi yang tepat, perdagangan emas digital akan menjadi alat investasi yang aman dan menguntungkan,” tuturnya.
### Kolaborasi untuk Masa Depan
Melalui kegiatan literasi dan pameran ini, Bappebti menggandeng berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat umum. Dalam diskusi yang melibatkan para ahli, isu-isu terkait regulasi, inovasi, dan perlindungan konsumen dibahas secara mendalam.
“Masyarakat diimbau untuk hanya bertransaksi melalui pedagang resmi yang terdaftar di Bappebti. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat akan memperkuat ekosistem perdagangan emas fisik secara digital, sekaligus mendukung daya saing ekspor komoditas Indonesia,” pungkas Olvy.
Dengan perkembangan ekosistem yang semakin solid, digitalisasi perdagangan emas fisik tidak hanya mempermudah akses masyarakat terhadap komoditas berharga ini, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Inisiatif ini menjadi langkah strategis menuju ekonomi inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045.