(Beritadaerah-Jakarta) Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo memaparkan rencana kerja 100 hari pertama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di bawah pemerintahan Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Fokus utama Kemenpora selama periode ini akan tertuju pada persiapan kontingen untuk SEA Games dan Para Games 2025, serta restrukturisasi organisasi kementerian guna mendukung pengembangan program kepemudaan dan olahraga.
Dito mengungkapkan bahwa dalam 100 hari pertama ini, Kemenpora akan berfokus pada persiapan kontingen untuk berbagai ajang olahraga internasional, termasuk SEA Games dan Para Games 2025. Selain itu, Kemenpora juga akan melakukan pembenahan struktur organisasi melalui pembentukan Deputi Peningkatan Industri Olahraga dan Deputi Pelayanan Kepemudaan sebagai bagian dari langkah memperkuat peran kementerian dalam meningkatkan prestasi dan kapasitas sektor kepemudaan.
Menpora Dito menegaskan komitmennya untuk mendukung generasi muda yang tengah menghadapi berbagai tantangan di bidang ekonomi, teknologi, dan kesejahteraan. Kementerian Pemuda dan Olahraga kini diperkuat dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43, yang mengangkat Kemenpora sebagai Ketua Pelaksana untuk mengkoordinasikan program kepemudaan lintas 27 kementerian dan lembaga.
Dalam arahannya, Dito menyampaikan harapan agar peran Kemenpora dapat lebih dirasakan oleh kalangan muda, komunitas, dan organisasi kepemudaan selama lima tahun mendatang. Di bidang olahraga, ia ingin memastikan ekosistem olahraga di Indonesia semakin matang melalui peningkatan infrastruktur, fasilitas pelatihan, serta kesejahteraan dan pendidikan bagi para atlet.
Dito juga menegaskan keberlanjutan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), yang bertujuan mendukung Indonesia dalam mencapai target jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045. DBON diharapkan dapat menjadi landasan dalam menyiapkan para atlet untuk bersaing di ajang internasional, termasuk Olimpiade. Presiden Prabowo sangat mendukung penguatan sektor olahraga melalui DBON, dengan dorongan agar setiap cabang olahraga memiliki target dan rencana yang jelas untuk mencapai prestasi di tingkat internasional.
Sebagai langkah konkret dalam mempersiapkan atlet, Dito menekankan pentingnya pembangunan fasilitas olahraga berstandar internasional. Ia menyampaikan bahwa proyek pembangunan Cibubur Youth Elite Sport Center (CYESC) akan berfokus pada pembinaan atlet muda berusia 15 hingga 18 tahun di cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Selain itu, ia juga mengutarakan rencananya untuk melanjutkan pembangunan pusat pelatihan atlet di Hambalang, yang memiliki lahan seluas 31 hektar dan telah mencapai lebih dari 50 persen pengerjaan. Dito menyatakan akan mengajukan izin kepada Presiden untuk melanjutkan proyek tersebut sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas fasilitas pelatihan nasional.
Kehadiran Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat, yang merupakan mantan atlet Olimpiade, dinilai Dito sebagai dukungan berharga dalam memajukan sektor kepemudaan dan olahraga. Taufik diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia sekaligus memperkuat sinergi antara Kemenpora dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam hal transparansi, Menpora Dito menekankan pentingnya menjaga integritas Kemenpora dengan mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas pengelolaan keuangan. Kemenpora akan bekerja sama dengan Kejaksaan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Kepolisian, untuk memastikan seluruh kebijakan yang dijalankan berjalan dengan efisien dan tidak merugikan negara.