(Beritadaerah-Jakarta) Pembangunan Bendungan Bulango Ulu yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), diproyeksikan akan memenuhi kebutuhan air baku 2 juta masyarakat Gorontalo khususnya para petani.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Binsar P. Simanungkalit saat menemani Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ketika meninjau langsung pembangunan Bendungan Bulango Ulu di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo pada Senin (22/4/2024).
Manfaat lain bendungan yang tidak kalah penting adalah untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 2.200 liter/detik dengan asumsi melayani 2 juta jiwa. Informasinya untuk tahap pertama akan dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yang terdistribusi di kabupaten Bulango dan Gorontalo serta Kota Gorontalo, demikian disampaikan Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Binsar P. Simanungkalit dalam siaran pers yang diterima InfoPublik pada Selasa (23/4/2024).
Dalam kunjungannya, Menteri PUPR Basuki menyampaikan bahwa pengelolaan sumber daya air dan irigasi ini akan terus dilanjutkan untuk mendukung ketahanan pangan sehingga dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk mengairi sawah-sawahnya.
Bendungan dan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar. Oleh karena itu pastikan kualitas pekerjaannya baik sehingga dapat segera dimanfaatkan secara optimal untuk mengairi sawah – sawah milik petani, demikian disampaikan Menteri PUPR Basuki.
Sebagai Informasi, Bendungan Bulango Ulu memiliki daya tampung yang cukup besar 84,10 juta meter kubik (m3) untuk mendukung daerah irigasi seluas 4.950 hektare (ha), khususnya pada Daerah Irigasi (DI) Lomaya, DI Alale, dan DI Pilohayanga, sehingga akan meningkatkan intensitas tanam dari Indeks Pertanaman (IP) yang semula 265 menjadi IP 300 pada pola padi-padi-palawija jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun.
Bendungan Bulango Ulu ini memiliki daya tampung yang cukup besar 84,10 juta m3 untuk mendukung daerah irigasi seluas 4.950 ha, khususnya pada Daerah Irigasi (DI) Lomaya, DI Alale, dan DI Pilohayanga, sehingga akan meningkatkan intensitas tanam dari IP 265 menjadi IP 300 pada pola padi-padi-palawija jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun.
Sementara itu, Pembangunan bendungan Bulango Ulu masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan bagian dari proyek pembangunan 61 bendungan dari 2015 hingga 2025 yang akan menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Gorontalo.
Pembangunan Bendungan Bulango Ulu sendiri dikerjakan dalam dua paket konstruksi, yakni Paket I dilaksanakan oleh kontraktor PT. Hutama Karya – PT. Basuki Rahmanta Putra, PT Bina Nusa Lestari (KSO) dan Paket II oleh PT Brantas Abipraya – PT Bumi Karya, dan PT Istaka Karya (KSO).
Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi.