Gubernur Ganjar Ajak Kepala Desa Berlari Cepat Tangani Kemiskinan

(Beritadaerah – Semarang) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengikuti Sarasehan Kepala Desa se-Provinsi Jawa Tengah, di kompleks Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/6). Hadir dalam acara tersebut sekitar 15 ribu kepala desa dan perangkatnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat acara tersebut mengajak kepala desa dan perangkatnya untuk berlari cepat menangani kemiskinan. Sejak masa kepemimpinannya pada 2013 sampai sekarang, pihaknya telah menggelontorkan bantuan keuangan provinsi ke desa lebih dari Rp8 triliun. Pada 2023 ini saja, tercatat sekitar Rp1,7 triliun.

“Maksud saya, agar ini dikelola dengan baik. Sehingga nanti kualitasnya bagus, tidak ada temuan yang keliru begitu dan bisa berjalan,” kata Ganjar yang dikutip laman Jatengprov, Selasa (6/6).

Menurutnya,  pemerintah provinsi akan melakukan percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem. Termasuk dalam hal ini adalah penanganan stunting. Mengingat kemiskinan ekstrem memang menjadi perhatian nasional. Secara keseluruhan angka kemiskinan meningkat saat pandemi, hampir di semua tempat. Oleh karena itu, Ganjar mencoba menggenjot semua sumber daya agar dikeluarkan, tidak hanya dari dana desa, dan APBD provinsi/kota/kabupaten, tapi juga program nasional, termasuk potensi lain untuk dimanfaatkan.

Dipaparkan oleh Ganjar bahwa ada Baznas, CSR, filantropi, atau kelompok masyarakat yang kemarin terjun ke desa-desa. Pak Ganjar, kami mau bantu rumahnya saja, bantu jambannya saja, kami bantu air bersihnya saja. Perlu bantu penanganan stunting ya. Itu partisipasi mesti kita buka.

Karenanya pada pertemuan dengan kades ini, gubernur menekankan siap menggenjot penanganan kemiskinan, setidaknya sampai September 2023 ini. Pihaknya terus berlari kencang secara maksimal, meski dalam beberapa hal tidak terkejar, tapi tidak boleh menyerah dengan alasan apapun. Makanya, dibutuhkan kolaborasi untuk mencapai semua itu.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno menyampaikan, kehadiran kepala dan perangkat desa tersebut untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi, dalam percepatan pembangunan di provinsi ini. Termasuk, dalam menyelesaikan berbagai persoalan, terutama kemiskinan ekstrem.