Produk UMKM

UMKM Mendominasi Gerai Rest Area Heritage KM 260B

(Beritaadaerah – Brebes) Produk dari UMKM mendominasi sekitar 90 persen lebih ruang gerai di Rest Area Heritage KM 260B, Banjaratma, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Setidaknya ada sekitar 158 UMKM yang memamerkan dan menjual produknya di rest area tersebut.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai meresmikan Sentral Batik Indonesia dan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman Menteri Koperasi dan UKM, Menteri BUMN, Menteri PUPR, dan Menteri Perhubungan, di Rest Area Heritage KM 260B, Jumat (15/7).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan persentase tersebut cukup bagus, karena produk UMKM benar-benar mendapatkan tempat untuk promosi dan berjualan. Meski demikian Ganjar melihat masih banyak yang harus ditingkatkan oleh pengelola dan para pelaku, agar semakin menarik para pengunjung untuk membeli produk.

“Menurut saya itu bagus. Khusus di Rest Area ini sudah 90 persen lebih diberikan ruang. Tentu saja kita mesti mendampingi, mengurasi, hingga tampilan-tampilan yang ada di situ jauh lebih baik. Ya kualitasnya, cara menampilkan, dan harganya. Betul-betul perlu didampingi,” kata Ganjar yang dikutip laman Jatengprov, Jumat (15/7).

Saat berkeliling bersama dengan para menteri, Ganjar masih melihat banyak ruang yang bisa ditingkatkan. Misalnya area Sentral Batik Indonesia yang menempati ruang khusus di bagian atas. Secara garis besar Ganjar menilai sudah bagus, tetapi kualitas produk harus benar-benar disesuaikan dengan target atau market pembeli. Begitu juga dengan beberapa warung makan dengan tampilan menu yang biasa saja.

Baca juga Produk UMKM Bali

Menurut Ganjar, di situlah peran pemerintah daerah untuk mendampingi setelah empat Kementerian, seperti BUMN, Koperasi dan UMKM, PUPR, dan Perhubungan. Penandatangan komitmen bersama pada saat ini untuk mendorong UMKM lebih maju.

Sementara itu Menteri Teten Masduki, mengatakan Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma Brebes merupakan salah satu tempat istirahat yang paling keren. Selain bangunannya yang menarik, di dalamnya terdapat 158 UMKM yang memamerkan dan menjual produknya di sana.

Ditambahkan oleh Teten, bahwa upaya pemerintah dalam mendukung UMKM salah satunya adalah pembenahan ekosistem. Termasuk didalamnya memberikan ruang usaha bagi mereka, minimal setiap infratruktur publik memiliki 30 persen ruang bagi UMKM.