(Beritadaerah – Lampung) Awal tahun 2024, PT PLN (Persero) menambah operasional pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) yakni dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Besai Kemu berkapasitas 2 x 3,5 Megawatt (MW) di Kecamatan Banjit, Way Kanan, Lampung.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebutkan PLN langsung meningkatkan kapasitas pembangkit EBT sebagai upaya transisi energi di awal tahun 2024.
“Kita tancap gas mengawali tahun 2024 ini. Kita jalankan komitmen transisi energi dengan memasifkan penggunaan potensi-potensi energi ramah lingkungan yang ada,” kata Darmawan.
Darmawan juga mengatakan jika Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber energi air yang melimpah. Sumber energi ini menjadi salah satu pionir dalam transisi dari energi fosil ke sumber energi domestik. Yang mana sumber energi ini memiliki kapasitas produksi sebesar 2 x 3,5 MW maka ditaksir dua PLTM tersebut mampu memproduksi energi hijau sebesar 39 Gigawatt Hour (GWh) per tahun.
Dijelaskan oleh Darmawan, bahwa sebagai tulang punggung keberhasilan transisi energi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060, maka PLN secara aktif mengakselerasi berbagai inisiatif baik secara kolektif mau pun kolaboratif dengan para pemangku kepentingan di dalam dan luar negeri.
Tak hanya itu, Darmawan menambahkan bahwa saat ini PLN telah merencanakan penambahan energi listrik akan ditopang dari EBT sebesar 75% dan 25% dari sektor gas hingga tahun 2040. PLTM Besai Kemu berkapasitas 2 x 3,5 Megawatt (MW) yang berlokasi di Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, Lampung. (Jennaira).
Sedangkan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Lampung, Saleh Siswanto menambahkan, kita patut bersyukur dengan beroperasinya PLTM Besai Kemu. Ini adalah salah satu pembangkit Independent Power Producer (IPP) dan merupakan PLTM ketiga yang beroperasi di Lampung setelah PLTM Batu Brak dan PLTM Sukarame.