(Beritadaerah-Jakarta) Pemerintah memperpanjang penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) hingga akhir tahun 2025 untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional. Kebijakan tersebut diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025 mencapai sekitar 5,7 persen, melampaui target awal pemerintah sebesar 5,2 persen.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai tambahan alokasi BLT sebesar Rp30 triliun akan menjadi penggerak signifikan bagi konsumsi rumah tangga. Ia menyebutkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi kini berada di kisaran 5,67 persen, seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.
Menurut Purbaya, pemerintah menambah anggaran BLT dari Rp10,5 triliun menjadi Rp30 triliun untuk memperpanjang masa penyaluran dari dua menjadi tiga bulan, mencakup periode Oktober hingga Desember 2025. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam memperkuat pondasi ekonomi domestik dan memastikan kesejahteraan rakyat tetap terjaga di tengah ketidakpastian global.
“Bantuan yang langsung menyentuh masyarakat akan memperkuat daya beli, dan efeknya segera terasa pada pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Langkah ini menjadi bagian dari implementasi Paket Ekonomi 2025 dan Penyerapan Tenaga Kerja, yang mencakup delapan program percepatan ekonomi pada 2025, empat program lanjutan di 2026, dan lima inisiatif unggulan pemerintah untuk memperluas lapangan kerja.
Dalam peluncuran dua program unggulan, yakni BLT Kesejahteraan Rakyat dan Program Magang Lulusan Perguruan Tinggi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa bantuan ini menjadi strategi konkret untuk memperluas jangkauan perlindungan sosial. Peluncuran tersebut dilakukan di Kantor Pos Indonesia Cabang Cikini, Jakarta, Jumat (17/10/2025), bersama sejumlah pejabat tinggi negara.
Program BLT Kesejahteraan Rakyat merupakan tambahan dari bantuan reguler seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sembako, dengan nominal Rp300.000 per bulan selama tiga bulan, atau Rp900.000 yang disalurkan sekaligus kepada masyarakat penerima manfaat. Program ini menargetkan lebih dari 35 juta keluarga penerima manfaat (KPM), mencakup sekitar 140 juta jiwa dari kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga turut menyerahkan secara simbolis bantuan kepada 50 warga yang baru pertama kali menerima BLT. Ia menegaskan bahwa perluasan jangkauan penerima merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang belum terakomodasi dalam program sosial sebelumnya.
Selain itu, program Magang Lulusan Perguruan Tinggi diarahkan untuk memberikan pengalaman kerja kepada para lulusan baru di dunia usaha, BUMN, lembaga pemerintahan, dan perbankan. Program ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan tenaga kerja muda dan mendukung penciptaan lapangan kerja produktif.
Pada tahap pertama, 20.000 peserta magang dijadwalkan mulai bekerja 20 Oktober 2025, sementara pendaftaran gelombang kedua akan dibuka pada November 2025 dengan kuota meningkat menjadi 80.000 peserta.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berupaya menjaga stabilitas ekonomi nasional sekaligus memperkuat fondasi sosial ekonomi masyarakat di masa transisi pemulihan.