inflasi Jambi
Ilustrasi: Tumpukan Beras di Gudang Bulog (Foto: Bulog)

Jaminan Ketersediaan Pangan di Jambi

(Beritadaerah-Jambi) Bulog Kantor Wilayah Jambi memastikan bahwa stok pangan di daerah tersebut aman hingga Mei 2025. Hal ini disampaikan oleh Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCCP) Bulog Jambi, Ahmad Muzajjad Faqihudin, yang menegaskan bahwa ketersediaan beras mencapai 10.400 ton, gula pasir 15 ton, dan minyak goreng 38 ton.

Menurut Ahmad, stok beras yang ada dapat mencukupi kebutuhan hingga empat bulan ke depan. Sementara itu, ketersediaan pangan lain seperti gula dan minyak goreng tidak dapat dihitung secara pasti, mengingat pasokan di pasar masih cukup melimpah.

Operasi Pasar untuk Menjaga Stabilitas Harga

Untuk menjaga stabilitas harga dan menghindari kelangkaan pangan, Bulog Jambi telah merencanakan operasi pasar (OP) menjelang dan selama bulan Ramadhan. Operasi ini akan dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah, melalui Dinas Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan), di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi.

Selain operasi pasar khusus menjelang Ramadhan, Bulog juga rutin mengadakan operasi pasar di luar periode tersebut. Melalui kegiatan mobil keliling ke pasar dan kecamatan, Bulog menjual beras, minyak goreng, dan gula langsung kepada masyarakat dengan harga terjangkau.

Intervensi Pemerintah dalam Stabilisasi Harga

Bulog tidak hanya menunggu permintaan dari pemerintah daerah untuk melakukan operasi pasar. Mereka juga secara aktif melakukan intervensi di saat harga pangan mengalami kenaikan yang tidak terkendali atau stok mulai menipis. Jika diperlukan, Bulog dapat memberikan subsidi harga kepada pemerintah, sehingga masyarakat bisa memperoleh bahan pangan dengan harga lebih murah melalui toko pangan yang dikelola oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Jambi

Dalam beberapa kasus, langkah intervensi pemerintah ini terbukti efektif dalam menstabilkan harga pasar dan memastikan distribusi pangan tetap merata. Selain itu, Bulog juga berperan sebagai operator utama dalam memastikan kelangsungan pasokan pangan dan memberikan kepastian bagi masyarakat bahwa stok bahan pokok tetap aman.

Tren Pangan di Jambi dan Kebutuhan Penduduk

Dengan jumlah penduduk Jambi yang terus bertambah, kebutuhan pangan juga meningkat secara signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Jambi pada tahun 2023 mencapai lebih dari 3,6 juta jiwa. Dengan konsumsi beras rata-rata 97 kg per kapita per tahun, kebutuhan beras untuk provinsi ini mencapai lebih dari 350 ribu ton per tahun.

Sementara stok beras di Bulog mencapai 10.400 ton, angka ini masih jauh dari kebutuhan tahunan masyarakat Jambi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan kelancaran pasokan beras dari produsen utama, baik dari dalam maupun luar daerah.

Pemasok Utama Bahan Pangan di Jambi

Sebagian besar pasokan beras di Jambi berasal dari daerah sentra produksi di Sumatera Selatan, Lampung, dan Jawa Barat. Selain itu, ada juga kontribusi dari produksi lokal, terutama di daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, yang menjadi lumbung padi utama di provinsi ini. Namun, produksi lokal masih belum mencukupi kebutuhan, sehingga Jambi tetap bergantung pada distribusi dari luar daerah.

Untuk komoditas lain seperti gula pasir dan minyak goreng, pasokan sebagian besar berasal dari daerah luar Jambi, seperti Riau dan Sumatera Utara. Distribusi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk importir dan distributor besar yang bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan stabilitas harga.

Tantangan dan Prospek Ketahanan Pangan

Meski stok pangan saat ini dinyatakan aman, Bulog dan pemerintah daerah tetap harus mengantisipasi potensi tantangan seperti perubahan cuaca yang dapat memengaruhi produksi pertanian, lonjakan permintaan selama hari besar keagamaan, serta kemungkinan kenaikan harga bahan pokok di tingkat global. Oleh karena itu, selain memastikan stok tetap mencukupi, strategi distribusi yang efisien dan pengawasan harga di pasar juga menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pangan di Jambi.

Dengan adanya upaya sistematis dari Bulog dan dukungan pemerintah daerah, masyarakat di Jambi diharapkan dapat merasa lebih tenang menghadapi bulan-bulan mendatang, terutama dalam menyambut Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Keberlanjutan program ini menjadi faktor penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta mencegah gejolak harga yang dapat membebani masyarakat.