(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) resmi meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Aspal Buton yang bertujuan mendukung ketahanan infrastruktur nasional melalui penggunaan aspal domestik dan mengurangi ketergantungan impor.
Peta jalan ini dirilis bersamaan dengan peringatan 100 tahun Aspal Buton, mempertegas komitmen pemerintah untuk memaksimalkan potensi Aspal Buton sebagai penyedia utama aspal nasional. Langkah ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan bagi sektor konstruksi dan pembangunan di Indonesia.
“Aspal Buton adalah potensi besar yang dapat memperkuat infrastruktur kita secara berkelanjutan. Dengan pengembangan yang tepat, Indonesia bisa mencapai kemandirian dalam sektor aspal, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan impor,” kata Reni Yanita, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), dalam konferensi pers Kemenperin pada Jumat (8/11/2024).
Aspal Buton, satu-satunya sumber aspal alam di Indonesia, memiliki cadangan melimpah dan strategis. Setelah arahan Presiden Joko Widodo pada 2022 untuk mempercepat hilirisasi sumber daya ini, Kemenperin bersama kementerian lain terus mempercepat pemanfaatannya. Pemerintah berambisi mencapai swasembada aspal nasional pada 2030, dengan target penggunaan Aspal Buton mencapai 90 persen dari total kebutuhan domestik.
“Kami fokus pada pengembangan industri Aspal Buton yang berkontribusi besar terhadap pemerataan pembangunan, terutama di daerah-daerah seperti Buton,” ujar Reni. Ia menambahkan bahwa visi besar peta jalan ini adalah menjadikan Aspal Buton sebagai penyedia utama aspal nasional pada tahun 2030.
Untuk mencapai visi tersebut, terdapat tiga misi utama: meningkatkan utilisasi aspal Buton yang berkualitas, mendorong pengembangan industri aspal murni, serta membangun ekosistem industri berbasis ramah lingkungan. Target pemerintah meliputi pembentukan dua pabrik aspal murni tambahan, sertifikasi 10 industri dengan standar hijau, dan pemanfaatan Aspal Buton hingga 90 persen dari total kebutuhan.
Saat ini, ada 37 pabrik Aspal Buton yang beroperasi di Indonesia, namun rata-rata penggunaan aspal lokal ini dalam proyek nasional hanya sekitar 5 persen antara 2019-2023. Optimalisasi pabrik-pabrik tersebut diharapkan mampu mengurangi defisit impor aspal secara signifikan.
Sepanjang 2024, Kemenperin telah menerapkan berbagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Aspal Buton di pasar, termasuk mempertemukan pelaku industri dalam kegiatan business matching, sosialisasi regulasi, dan partisipasi di konferensi internasional.
“Kami juga tengah menyiapkan kajian teknologi dan ekonomi serta merencanakan pembaruan standar kualitas (SNI) guna menjamin mutu aspal yang tinggi,” tambah Reni.
Pemerintah juga telah menerbitkan regulasi yang mendukung penggunaan Aspal Buton, seperti Peraturan Menteri PUPR No. 18 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 2023. Aturan ini diharapkan akan memperkuat koordinasi lintas kementerian dan memastikan produk Aspal Buton memenuhi standar kualitas untuk pembangunan jalan nasional.
“Implementasi peta jalan ini adalah langkah besar menuju swasembada aspal yang berkelanjutan. Dengan dukungan berbagai pihak, kami optimistis Aspal Buton akan menjadi kekuatan utama dalam pembangunan infrastruktur nasional, menjadikan Indonesia semakin mandiri,” tutup Reni.