(Beritadaerah-Klaten) Gelaran Klaten Gumregah Job Fair yang diselenggarakan dari tanggal 13-14 Agustus 2024, telah menarik ribuan pencari kerja untuk datang ke Gedung Sunan Pandanaran Klaten, Jawa Tengah, Selasa (13/8). Asisten ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Klaten Mohammad Nasir mewakili Bupati Klaten Sri Mulyani membuka Klaten Gumregah Job Fair 2024. Ribuan lowongan pekerjaan tersedia dalam bursa kerja 2024 yang ini, sehingga Gedung Sunan Pandanaran Klaten dipadati pencari kerja.
Sebanyak 40 perusahaan dari berbagai sektor industri, ikut serta dalam gelaran Klaten Gumregah Job Fair 2024 ini. Dalam pelaksanaannya, para pencari kerja dapat memanfaatkan teknologi digital dalam mengaplikasikan lamaran kerja ke perusahaan yang dituju, tanpa perlu membawa dokumen cetak. Masing-masing pelamar kerja cukup memindai quick response code (QR code), dan mengisi data diri pada Google Form yang tersedia.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten, Luciana Rina Damayanti mengatakan, gelaran bursa kerja 2024 membuka sekitar 5.000 lowongan pekerjaan dengan berbagai posisi jabatan dan bidang industri.
“Job Fair ini menjadi jembatan antara pencari kerja dan pemberi kerja, dan pemberi kerja dapat menemukan tenaga kerja, yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan,” ungkapnya.
Terakhir, Rina berharap, melalui kegiatan tersebut dapat mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Klaten. Selain itu, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu pencari kerja, Muhammad Ridwan (19) asal Klaten Selatan yang merupakan salamengatakan, dengan keterserdiaan layanan QR code tersebut semakin memudahkan pencari kerja dalam mengaplikasikan lamaran kerja ke perusahaan tujuan.
“Lebih hemat juga karena tidak perlu print dokumen. Proses melamarnya juga lebih cepat,” katanya.
Layanan tersebut juga dinilai efektif bagi perusahaan yang berpartisipasi. Hal itu diakui Recruitment Officer PT Sinar Sosro, Yogi. Menurutnya, penggunaan teknologi digital tersebut dapat mempercepat proses seleksi pelamar kerja.
“Tidak perlu memeriksa satu per satu dari dokumen cetak yang diserahkan oleh pencari kerja. Terlebih, saat job fair seperti ini, bisa sampai ribuan dokumen yang menumpuk,” ujarnya.