(Beritadaerah – Surabaya) Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) telah merilis data inflasi yang terjadi pada bulan Desember 2023 di Jawa Timur, Kamis (11/1). Untuk komoditas beras masih mengalami inflasi yaitu sebesar 0,24 persen dengan andil sebesar 0,01 persen. Inflasi gabungan delapan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk komoditas beras tahun kalender Desember 2023 mencapai 20,55 persen dengan andil sebesar 0,83 persen.
Kepala BPS Jatim, Zulkipli, menyebut komoditas beras memberi sumbangan terbesar terjadinya inflasi di seluruh kota IHK Jawa Timur.
“Inflasi tahunan tertinggi komoditas beras terjadi di Sumenep dengan nilai 25,51 persen dengan andil 1,38 persen,” ujarnya.
Ia menerangkan, pergerakan harga beras selama tahun 2023 sebenarnya imbas kenaikan harga beras yang sudah mulai bergerak mulai pertengahan 2022. Selama 2023 harga beras terus bergerak naik, sempat stabil dan bahkan sedikit turun saat terjadi puncak panen pada Maret 2023, namun setelah itu naik lagi hingga akhir tahun 2023 seiring dengan menurunnya produksi beras.
Ditambahkan oleh Zulkipli, puncak terjadinya inflasi komoditas beras ialah bulan September 2023, setelah sebelumnya pada bulan Mei-Juli sempat deflasi.
Sementara itu untuk komoditi cabai rawit, pergerakan rata-rata harga selama tahun 2023 relatif lebih stabil dan lebih rendah dibanding tahun 2022, walaupun di akhir 2023 harganya mengalami kenaikan yang tinggi di kisaran 70ribu rupiah perkilogram. Harga cabai rawit mulai April-September 2023 relatif stabil. Hal ini ditandai dengan fluktuasi inflasi bulanan pada bulan tersebut yang tidak banyak bergejolak yaitu dua kali inflasi dan empat deflasi.
Cabai rawit adalah salah satu komoditas yang memberikan andil besar terhadap inflasi di seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Jawa Timur. Andil terbesar ada di Kediri yang mencapai 0,43 persen.
Harga cabai merah selama tahun 2023, mulai awal Januari-Oktober 2023 juga relatif stabil, berkisar 33-35 ribu rupiah perkilogram. Namun di akhir tahun harga komoditas ini naik sangat signifikan di kisaran 70ribu rupiah perkilogram sehingga mendorong terjadinya inflasi di bulan November dan Desember 2023.
Cabai merah juga salah satu komoditas yang memberikan andil besar terhadap inflasi di seluruh kota IHK Jawa Timur. Andil terbesar ada di Sumenep yang mencapai 0,38 persen selama 2023.