KKP Mendorong Program Gemarikan

(Berita Daerah – Kupang) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus dengan tiada henti mengkampanyekan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Salah satunya upaya membuat Gemarikan menjadi menarik dengan meningkatkan keterampilan SDM dalam mengolah beraneka produk diversifikasi perikanan, guna menekan angka stunting sebesar 14 persen pada 2024 mendatang, sebagaimana target Presiden Joko Widodo.

Pada 29-30 Agustus 2022, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menggelar kegiatan ‘Pelatihan Diversifikasi Olahan Produk Perikanan’ di Kota Kupang dan Kab. Kupang , Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pelatihan difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, dengan inisiasi Anggota Komisi IV DPR-RI Yohanis Fransiskus Lema.

Menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, Prov. NTT masih memiliki 15 kabupaten berkategori merah. Status merah tersebut berdasarkan prevalensi stunting yang masih di atas 30 persen, salah satunya di Kabupaten Kupang. Selain itu, di Prov. NTT terdapat tujuh kabupaten dan kota berstatus kuning dengan prevalensi 20 – 30 persen salah satunya Kota Kupang.

Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta menyampaikan, pelatihan ini merupakan komitmen BRSDM dalam mempersiapkan SDM kelautan dan perikanan unggul dengan mengedepankan ekologi dan peningkatan ekonomi berkelanjutan.

“BRSDM berkomitmen mempersiapkan SDM kelautan dan perikanan melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan dengan mendorong konsep Blue Economy yang mengedapankan keseimbangan ekologi dan mendukung peningkatan ekonomi berkelanjutan dalam mendukung pelaksanaan program strategis KKP. Sejalan dengan program strategis tersebut, pelatihan ini bertujuan untuk mendukung perbaikan rantai nilai dari hulu ke hilir serta menekan angka stunting di Kab. Kupang melalui program Gemarikan,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati. Dikatakan bahwa pelatihan ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan protein dari ikan. Pihaknya juga menyampaikan hal ini sebagai percepatan Angka Konsumsi Ikan (AKI) Nasional yang ditargetkan mencapai 59,39kg/ per kapita pada tahun 2024.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati, menyampaikan “Melalui program Gemarikan, pelatihan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan protein dari ikan. Hal tersebut bertujuan untuk memperbaiki gizi masyarakat dan menekan angka stunting di Kab. Kupang, seta meningkatkan target AKI Nasional pada tahun 2024. Saya harap pelatihan ini dapat dimanfaatkan para pelaku usaha untuk menciptakan aneka macam produk olahan ikan yang memiliki nilai tambah,”

Sementara itu Anggota Komisi IV DPR-RI Yohanis Fransiskus Lema Yohanis atau yang kerap disapa Ansel, menuturkan bahwa wilayah Prov. NTT didominasi lautan yang memiliki potensi sumber daya alam, sehingga hasil perikanan lautnya potensial untuk meningkatkan pemberdayaan dan pengembangan usaha dari hulu ke hilir.

Ansel juga menyampaikan “Pelatihan ini adalah bentuk kepedulian atas kolaborasi antara Komisi IV DPR RI dengan KKP serta stakeholder yang terlibat di dalamnya. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memotivasi, serta mengembangkan produk olahan dengan memanfaatkan potensi SDA yang melimpah untuk diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi dan diminati konsumen. Saya harap, kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan dan memberikan manfaat bagi masyarakat, serta dapat mewujudkan program-program pemerintah seperti Program Gemarikan,”

Kegiatan ini turut disambut baik oleh peserta pelatihan dari Kab. Kupang, Prov. NTT, Nelci Nenotek. Pihaknya menyampaikan materi pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi para peserta pelatihan. “Saya mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya pelatihan ini. Materi pelatihan yang diberikan sangat mudah dimengerti sehingga saya dan para peserta lainnya kedepannya akan menerapkan sebagaii inovasi kami dalam mengolah ikan,” ucapnya.

Kegiatan ini diikuti lebih kurang 300 peserta pelaku usaha perikanan dari Kota Kupang dan Kab. Kupang. Materi yang didapatkan peserta diantaranya, pelatihan pembuatan Fish Bipang, Cheese Stick Ikan, Fish Cordon Blue, dan pengemasan dan pemasaran produk olahan hasil perikanan.

Sebagai percepatan dalam mewujudkan program KKP, utamanya pada program Pembangunan Kampung Nelayan Maju (Kalaju), KKP melalui BRSDM turut menggelar kegiatan “Pelatihan Perawatan Komponen Utama Mesin Diesel Satu Piston” pada 29 Agustus 2022. Kegiatan pelatihan tersebut difasilitasi oleh BPPP Medan dan diikuti 235 peserta dari 32 Provinsi di Indonesia secara full online.

Hadir pada acara tersebut antara lain, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lingga, Aang Abubakar. Pak Aang mengharapakan kegiatan pelatihan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkala untuk mewujudkan Kampung Nelayan Maju di Desa Posek, Kab. Lingga. “Saya menyampaikan bahwa terdapat 20 nelayan dari Kampung Nelayan Maju di Desa Posek, Kab Lingga mengikuti pelatihan ini. Saya mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang diselenggarakan dan mengharapkan untuk kegiatan ini tidak berhenti disini saja supaya dapat meningkatkan perekonomian daerah sekitar,” ucapnya.

Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono berpesan kepada para pelaku usaha perikanan untuk tanggap akan kemajuan teknologi dan tren pasar. Untuk itu, pihaknya mendorong seluruh pihak untuk gencar berinovasi melalui beragam diversifikasi olahan produk perikanan dan kelautan.

 

 

Jimmy A/Journalist/AND
Editor: Jimmy A
Sumber: Humas KKP