Menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jawa Tengah memang sedang mempersiapkan kebangkitan ekonomi sekalipun sedang ada ditengah pandemi. Tahun 2024 target pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah adalah sebesar 7%. Untuk tujuan ini, beberapa Kawasan Industri sedang disiapkan, ada yang di Semarang, ada yang di Cilacap, Semarang kota dan sekitarnya. Fokus pengembangan kawasan prioritas Jawa Tengah adalah Kawasan Industri Kendal, KSPN Borobudur, Kawasan Industri Brebes. Ini merupakan tiga quick wins dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Kendal menjadi tempat yang eksotis untuk investasi dan juga pantai utara (Pantura), masih menarik untuk disiapkan, yaitu di Brebes. Memang sekarang masih proses, masalah lahan karena kepemilikannya banyak maka perlu satu persatu diselesaikan. Kawasan Industri Batang menarik karena kepemilikan lahan dengan fasilitas infrastruktur yang tersedia, tinggal kita menyiapkan segala dukungan yang diperlukan. Batang punya persediaan lahan yang sangat cepat untuk dimanfaatkan. Batang bisa dijadikan Proyek Strategi Nasional atau PSN dengan cara PSN maka semua akan bisa mengikuti ketentuan yang lebih cepat, dengan strategi percepatan melalui keputusan atau regulasi PSN. Jawa Tengah memberikan alternatif menyewa atau dijadikan intensif untuk sekian tahun bebas biaya sewa, baru kemudian membayar.
Distribusi Program Jawa Tengah
Sumber : Sekretariat Kebijakan Satu Peta, 2019
Kawasan Industri
Jawa Tengah memiliki beberapa kawasan industri yang eksisting. Di Semarang; ada Kawasan Industri Wijaya Kusuma (KIW); Kawasan Industri Terboyo Megah; Kawasan Industri Terboyo Park; Kawasan Industri Tanjung Mas; Kawasan Industri Bukit Semarang Baru; Kawasan Industri Lingkungan Industri Kecil Bugangan Baru. Untuk daerah Kendal terdapat Kawasan Industri Kendal (KIK) dan di Demak terdapat Jateng Land Industrial Park Sayung.
Kawasan industri yang sedang dalam persiapan operasional adalah kawasan industri Brebes perkiraan operasional pada triwulan IV 2021, kawasan industri Batang sudah beroperasi Juni 2021, dan kawasan industri Rembang sedang dalam tahap persiapan.
Dukungan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, pembukaan kawasan industri baru dan rintisan pertanian terintegrasi. Mendorong tumbuhnya kawasan industri baru di wilayah penyangga (Hinterland). Menarik investasi ke dalam kawasan industri membangun kemitraan dan keterkaitan antara kawasan industri yang ada.
Menurut Ganjar hal yang paling sulit berkenaan dengan investasi di Jawa Tengah adalah masalah kepemilikan tanah, karena itu dengan adanya kawasan industri maka dapat dimiliki tanah yang sudah siap. Investor membutuhkan kepastian, bukan insentif.
Kawasan Industri Batang
Kawasan industri Batang adalah kawasan yang peruntukannya untuk industri terdiri dari Zona 1 ± 158 hektar dan Zona 2 ± 176 hektar, dengan total luas ± 334 hektar. Zona 3 kawasan peruntukan pemukiman perkotaan, komersil – transit-oriented development (TOD) ± 116 hektar. Sisa lahan yang berada di luar Zona 1, 2 dan 3 diperlukan perubahan kesesuaian tata ruang oleh kementerian dan lembaga terkait seluar ± 3.992,8 hektar.
Kawasan Industri Batang Jawa Tengah ini menjadi andalan pemerintah Jawa Tengah dan Indonesia, yang memang satu kepemilikan di bawah BUMN PTPN 9. Presiden Jokowi mengatakan “Kenapa kita buka kawasan industri di Batang ini, karena kita ingin membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya.
Pemerintah Indonesia akan membangun Kawasan Industri Terpadu Batang yang terletak di Kabupaten Batang. Kawasan Industri modern dengan luas total 4.300 hektar. Kawasan ini dirancang dengan konsep smart and sustainable dan akan membuka era baru perkembangan perekonomian Indonesia. Jadi ke depan tidak ada lagi menggusur lokasi rumah warga atau pun mandek karena masalah perizinan. Bukan main! Karena Batang di Jawa Tengah ini akan menjadi pusat manufaktur.
Tujuh Keunggulan Berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang
Sumber: PT PP Persero Tbk
Kalau kita lihat kelebihan Kawasan Industri Terpadu Batang terintegrasi juga dengan tol Trans Jawa, kemudian nanti akan ada PLTU terbesar di Asia Tenggara dan juga Pertamina yang siap menyediakan fasilitas energi.
Disamping itu KIT Batang memiliki lokasi strategis yang berada dalam koridor ekonomi utara Jawa, sebagai gerbang ekonomi nasional, sekaligus mampu menjangkau konektivitas internasional. Memiliki jalan akses tol dan non tol di sekitar kawasan industri yang artinya semakin menstimulasi mobilitas ekonomi. Dengan adanya dry port dan pelabuhan yang terintegrasi maka efisiensi dan efektivitas dalam rangkaian distribusi perdagangan akan tercapai. Tidak hanya itu adanya pekerja yang terampil dan kompetitif ini diproyeksikan akan mampu melewati tantangan bisnis yang dinamis. Selanjutnya pembangunan yang terintegrasi terpadu dan diimplementasikan sesuai fungsi melalui konsep smart and sustainable dan pendekatan yang komprehensif dan responsif, kawasan industry menjadi wujud nyata sebuah inovasi . Tidak kalah pentingnya ada dukungan yang kuat dari pemerintah dalam proses investasi dan kemudahan perbankan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi investor.
Zona Klaster di Kawasan Industri Terpadu Batang
Sumber: PT PP Persero Tbk
Kawasan Industri Terpadu Batang dibagi kedalam tiga klaster dan klasifikasi industry. Klaster 1 untuk industri otomotif dan peralatan industri tekstil dan kimia. Klaster 2 makanan dan minuman, TIK, elektronik dan pergudangan. Klaster 3 untuk riset dan pengembangan dan komersial.
Timeline dan Pembiayaan Fase 1 (450 Ha)
Fasilitas Pendukung dan Konektifitas Kawasan

Sumber: PT PP Persero Tbk
Kawasan Industri Terpadu Batang akan memasuki fase I. Fase ini dimulai dari pembangunan jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan gas, suplai air baku, konservasi air hujan, instalasi pengolahan air dan pengolahan limbah, serta drainase pengendalian banjir. Adanya pembangunan tersebut akan mempercepat akselerasi pembangunan dan menjadi awal dari Kawasan Industri Terpadu Batang.
Progres Proyek Super Prioritas
Kawasan industri Brebes progress perencanaan dan dokumen selesai 80% antara lain: Kajian Feasibility Studies & Business Plan seluas 3.976 Hektar. Kajian master plan konspetual seluas 3.976 hektar, kajian amdal seluas 3.976 hektar, survey geologi & topografi seluas 1.000 hektar.
Kawasan industri KEK Kendal, zonasi KEK Kendal sudah mulai dilakukan dengan pembagian menjadi tiga ruang lingkup, Industri dengan sub sektorseperti textile & fashion, food dan herbal, furniture, automotive. Juga logistik dan pengolahan ekspor.
KSPN Borobudur sudah melakukan peningkatan kualitas jalan, jembatan, dan trotoar dan lingkungan di radius 7 kilometer dari Borobudur. Penyediaan Air Bersih, RTLH, Kelola Sampah, Prasarana Pengendali Banjir. Anjungan Cerdas Simpang dan stasiun intermoda Palbaplang. Pembangunan Gerbang dan beberapa fasilitas lainnya. Penataan Akses Poros Mendut-Pawon-Borobudur, Kab. Magelang.
Beberapa pembangunan jalan Tol sedang dilakukan seperti jalan Tol Semarang – Demak (Terintegrasi dengan Tanggul Laut), panjang trase : 27 Km. Proyek PSN (Perpres no 56 tahun 2018). Seksi I : Panjang 10,69 Km, Seksi II : Panjang 16,31 Km. Pembangunan Jalan Tol Tanggul Laut Semarang- Kendal (Harbour Toll), PSN (Perpres no 79 tahun 2019 dan no 109 tahun 2020) Panjang Trase : 21,03 Km. Seksi 1 (Kaliwungu – KIK) : 4,15 Km (at grade), Seksi 2 (KIK – Bandara) : 10,1 Km (at grade), Seksi 3 (Bandara – Tj Mas) : 3,55 Km (elevated), Seksi 4 (Tj Mas – Kaligawe) : 3,23 Km (elevated). Pembangunan Jateng Park (Jateng Valley) di kabupaten Semarang, Rencana Kegiatan 2021 : Penyelesaian perijian (Ijin Lingkungan, IMB dll), Penyelesaian DED, Pembangunan fisik antara lain : Areal track sepeda, Cimory Land, Glamour Camping. Pelaksanaan pembangunan oleh swasta.
Kebutuhan Jawa Tengah saat ini adalah seluruh usaha ini berujung pada penciptaan lapangan kerja. Bagaimana dunia industri mendapatkan jawaban kebutuhannya pada pendidikan yang diselenggarakan. Kesiapan sumber daya manusia yang bisa mengisi kesempatan yang besar dari infrastruktur yang sedang disiapkan untuk semakin kompetitif. Dukungan untuk masyarakat kecil yang sekarang kesulitan berjualan, melalui membeli produk yang ditawarkan dan peningkatan kapasitas.
≠