(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) sebagai salah satu program utama untuk memperkuat ekonomi pesisir sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan. Melalui program ini, pemerintah berkomitmen mentransformasi desa-desa nelayan tradisional menjadi kawasan yang lebih produktif, modern, dan berdaya saing.
Tahap awal program pada tahun 2025 difokuskan pada pembangunan 100 kampung nelayan dengan dukungan anggaran sebesar Rp2,2 triliun. KKP menargetkan hingga tahun 2027 dapat terbangun 1.100 kampung secara bertahap. Fasilitas yang disiapkan meliputi dermaga, gudang pendingin, pusat kuliner, hingga sarana produksi yang terintegrasi dengan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi lokal.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa realisasi program tahun ini diproyeksikan menyerap sekitar 7 ribu tenaga kerja. Ia juga menuturkan, dalam arahan Presiden Prabowo Subianto, target jangka panjang program ini dapat mencapai 4 ribu titik dengan potensi lapangan kerja hingga 200 ribu orang.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa pembangunan kampung nelayan merupakan hasil pengalihan anggaran yang sebelumnya diblokir untuk diarahkan pada kegiatan yang lebih produktif. Menurutnya, kebijakan ini sekaligus menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam mendukung kemandirian nelayan.
Keberadaan kampung nelayan modern diyakini akan memberikan dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan. Salah satunya melalui penyediaan cold storage yang memudahkan penyimpanan hasil tangkapan. Dengan adanya fasilitas ini, nelayan tidak lagi bergantung pada penyimpanan tradisional dan berpeluang memperoleh harga jual lebih tinggi.
Trenggono menambahkan, rata-rata pendapatan nelayan yang saat ini sekitar Rp3 juta per bulan berpotensi meningkat hingga dua kali lipat. Ia optimistis nilai tukar nelayan akan mengalami lonjakan signifikan seiring berjalannya program ini.