(Beritadaerah-Tangerang Selatan) Langkah pemerintah dalam memperkuat fondasi kesehatan anak dan remaja kembali terlihat melalui dimulainya layanan pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah-sekolah. Program yang dikenal dengan nama Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah secara resmi digulirkan pada Senin (4/8/2025) di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan, Banten.
Kegiatan ini dipandang sebagai upaya berkelanjutan untuk membentuk generasi muda yang tak hanya cerdas secara digital, tetapi juga kuat secara fisik dan mental. Pemerintah ingin memastikan bahwa para pelajar siap menghadapi era teknologi yang dinamis dengan kondisi kesehatan yang optimal.
Program ini tidak semata menyentuh aspek kesehatan jasmani. Pemeriksaan yang dilakukan juga menyasar kesehatan mental dan reproduksi, yang kerap menjadi isu penting di kalangan pelajar. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, dr. Allin, yang menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh oleh tim medis bersama unit kesehatan sekolah.
Sebagai pembuka kegiatan, para siswa mengikuti sesi Aksi Bergizi, yang bertujuan mengedukasi pentingnya asupan nutrisi sejak pagi. Sarapan sehat dinilai mampu mendukung konsentrasi dan daya tahan tubuh, serta menjadi awal dari kebiasaan hidup yang lebih baik.
Di tengah maraknya penggunaan perangkat digital dan gawai oleh kalangan pelajar, muncul beragam masalah baru yang tak bisa diabaikan—seperti gangguan penglihatan, postur tubuh, hingga tekanan psikologis akibat media sosial. Dalam konteks inilah, kehadiran program seperti CKG Sekolah dianggap penting sebagai langkah preventif.
Pemeriksaan yang dilakukan mencakup sembilan komponen utama, mulai dari evaluasi fisik, status gizi, hingga deteksi risiko penyakit tidak menular dan infeksi seperti TBC dan talasemia. Selain itu, skrining terhadap kondisi kesehatan jiwa dan reproduksi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari program ini.
Dengan melibatkan puluhan tenaga medis dari Puskesmas dan tim UKS setempat, pelaksanaan program di SMAN 6 Tangsel menjadi model awal yang diharapkan bisa direplikasi di berbagai daerah. Pemerintah menargetkan ribuan sekolah di seluruh Indonesia akan turut serta, terutama di wilayah yang selama ini memiliki keterbatasan layanan kesehatan bagi remaja.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional yang lahir dari visi Presiden Prabowo Subianto dalam menekan potensi penyakit sejak dini. Lebih jauh, langkah ini menjadi investasi jangka panjang dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang siap bersaing secara global.
Seiring meningkatnya literasi digital, kesadaran akan pentingnya literasi kesehatan turut menjadi sorotan. Pemerintah menilai bahwa anak-anak yang sehat, baik jasmani maupun mental, akan lebih mampu menyerap pelajaran dan memanfaatkan teknologi secara bijak dan produktif.
Peluncuran program ini menjadi sinyal bahwa upaya menciptakan generasi unggul tak hanya cukup dengan akses internet atau perangkat canggih. Diperlukan tubuh dan jiwa yang sehat agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi pribadi tangguh yang mampu menjawab tantangan masa depan.