(Beritadaerah – Kedopok, Probolinggo) Suasana Lapangan Progo di Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok, tampak meriah pada Minggu (20/4), saat puluhan joki bertanding dalam final Karapan Sapi Wali Kota Cup 2025. Perlombaan ini menjadi salah satu kegiatan unggulan dalam rangkaian program 100 hari kerja Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, bersama Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari.
Karapan sapi yang selama ini identik dengan Madura, kini telah menjadi bagian penting dari kebudayaan lokal Kota Probolinggo. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, pada 19 dan 20 April 2025, dan berhasil menarik perhatian masyarakat setempat maupun pengunjung dari luar daerah.
Para peserta menghadirkan sapi-sapi terbaik mereka untuk berlaga, tidak hanya sebagai bentuk kompetisi, namun juga sebagai wujud pelestarian budaya dan tradisi warisan leluhur.
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, hadir langsung menyaksikan jalannya perlombaan bersama sang istri yang juga Ketua TP PKK Kota Probolinggo, dr. Evariani. Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia atas kerja kerasnya, dan selamat kepada para pemenang yang telah menunjukkan kemampuan terbaiknya. Karapan sapi ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga merupakan bagian dari identitas budaya yang harus kita jaga bersama,” ujarnya.
Wali Kota juga menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan tradisi karapan sapi di Kota Probolinggo. Hal ini akan dilakukan melalui peningkatan fasilitas serta dukungan dari pemerintah daerah.
“Saya sangat tertarik, dan ke depan kami akan meningkatkan fasilitas serta memberikan perhatian lebih dari pemerintah. Tradisi ini membanggakan, terlebih juara umum tahun ini berasal dari Sumbertaman, Kota Probolinggo sendiri,” tambahnya dengan penuh semangat.
Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, Karapan Sapi Wali Kota Cup 2025 diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat jati diri budaya Kota Probolinggo.