(Beritadaerah – Kolom) Di tengah turunnya jumlah penumpang, bisnis logistik kargo merupakan peluang untuk semua sektor transportasi, mulai udara, laut, sungai, dan darat selama pandemi Covid-19 ini. Saat situasi stay at home diberlakukan memang logistik yang mendukung sektor UKMK menjadi meningkat kebutuhannya, bahkan untuk barang-barang kebutuhan pokok yang sekarang banyak diperdagangkan secara online.
Di Industri penerbangan sendiri terjadi penurunan penumpang angkutan udara domestik bulan Januari hingga Maret 2020, dari total 18,5 juta pada tahun 2019 menjadi 16,6 juta penumpang pada tahun 2020 di periode yang sama. Volume kargo juga menurun, Kuartal I 2019 totalnya 158.500 ton menjadi 139.620 ton pada Kuartal I tahun 2020.
Namun berbagai maskapai penerbangan tetap melihat bisnis kargo udara adalah peluang saat ini. Maskapai penerbangan seperti Lion Air Group mengalokasikan sebagian pesawat penumpang menjadi kargo udara. Garuda Indonesia juga kini fokus pada kargo udara ditengah sepinya penumpang akibat pandemi virus corona.
Khusus angkutan laut pemerintah memprioritaskan layanan transportasi laut yang mengangkut barang logistik, seperti barang pokok, peralatan medis dan barang strategis lainnya. Dalam memastikan kelancaran logistik ini, Kementrian Perhubungan meminta setiap pelabuhan memberikan layanan yang terbaik sehingga pasokan logistik melalui transportasi laut tetap terjamin dengan baik dan lancar.
Baca juga :PUPR Targetkan Ruas Tol Kayu Agung-Jakabaring Beroperasi Desember 2019
Dukungan untuk kelancaran logistik ini juga dilakukan oleh pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo I hingga Pelindo IV. Termasuk Pelabuhan Tanjung Priok telah beroperasi 24 jam. Selain itu beberapa perusahaan pelayaran juga tetap beroperasi seperti PT Temas, PT Spil, PT Lintas Kumala Abadi, PT Atosim Lampung Pelayaran dan perusahaan lainnya.
Selain perusahaan swasta, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) sebagai maskapai pelayaran nasional Indonesia yang memiliki jangkauan seluruh Indonesia, mendukung juga bagaimana logistik dan distribusi barang. Peran Pelni sangatlah penting mengingat jaringannya yang sangat luas sampai ke tempat-tempat terpencil sebagai pelayaran perintis.
Perjalanan ke pulau-pulau terluar Indonesia merupakan jangkauan dari kapal-kapal perintis. Misalnya perjalanan dari Tahuna menuju Lipang kemudian Bukide lalu Matutuang hingga Kawio dan Marore. Merupakan daerah yang dijangkau oleh kapal perintis, beberapa waktu yang lalu dalam sebuah perjalanan saya pernah mencoba kapal perintis ini. Kapal ini membawa banyak kebutuhan masyarakat di pulau-pulau terpencil namun juga sebaliknya membawa hasil-hasil berharga dari masyarakat untuk dipasarkan.
Logistik di Indonesia juga meningkat untuk interaksi bisnis business to customer (B to C) dan customer to customer (C to C) karena kondisi penjualan online ditengah pandemi Covid 19 ini. Namun memang peningkatannya perlu ditopang lagi karena kebanyakan pebisnis logistik Indonesia adalah pada interaksi bisnis business to business (B to B).
Kehadiran pemerintah dalam distribusi barang saat ini menjadi sangat penting untuk jalannya roda perekonomian yang didukung oleh ekonomi lokal. Namun yang terpenting logistik adalah urat nadi untuk kesejahteraan masyarakat yang menjamin ketersediaan bahan pokok di seluruh Indonesia.