(Beritadaerah-Jakarta) Pembangunan Sekolah Rakyat (SR) Tahap IC terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagai bagian dari upaya menyediakan layanan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini dijalankan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya akses pendidikan sebagai jalan keluar dari kemiskinan.
Tahap I pembangunan SR terbagi dalam tiga bagian. Pada tahap 1A, sebanyak 63 sekolah telah beroperasi sejak 14 Juli 2025. Selanjutnya, tahap 1B dengan 37 lokasi sudah fungsional per 31 Juli 2025. Sementara itu, tahap 1C mencakup 65 sekolah yang kini tengah dirampungkan, sehingga total keseluruhan Tahap I mencapai 165 Sekolah Rakyat.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa pembangunan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat sumber daya manusia. Kolaborasi dengan Kementerian Sosial dilakukan agar seluruh fasilitas pendidikan dapat selesai tepat waktu dan siap digunakan pada tahun ajaran 2025/2026.
Dari total 65 sekolah pada tahap IC, sebanyak 63 dibangun melalui pendanaan APBN, sedangkan dua lainnya menggunakan APBD. Tahap ini mencakup 248 rombongan belajar dengan daya tampung sekitar 6.190 siswa, mulai dari jenjang SD hingga SMA.
Dody menambahkan, progres fisik pembangunan menunjukkan hasil menggembirakan. Beberapa lokasi bahkan sudah mencapai lebih dari 90 persen, di antaranya BLK Subulussalam, BLK Bireuen, serta gedung eks-SMP Unggul di Pidie Jaya, Aceh.
Melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis, Kementerian PU melaksanakan renovasi ringan hingga sedang, termasuk perbaikan ruang kelas, laboratorium, asrama, ruang administrasi, pengecatan, pemasangan instalasi listrik dan air, serta pengadaan meubelair.
Ia menegaskan, keberadaan Sekolah Rakyat diharapkan mampu menjadi pilar pemerataan pendidikan sekaligus langkah konkret dalam mengurangi kemiskinan.